Mantan Napiter Jack Harun Buka Warung Soto, Ini Kata Ganjar
Selasa, 16 Maret 2021 - 13:30 WIB
"Tapi sekarang saya sudah bertekat kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eks napiter yang bekerja di sini secara bergantian," ujar bapak dari 6 anak ini.
Tidak semua pekerja Jack adalah eks napiter. Satu di antaranya seorang remaja non-muslim. "Tapi dia (pekerja non-muslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja," ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini.
Warung yang terdapat 10 meja dan 20 bangku ini buka mulai pukul 05.30 WIB dan tutup pukul 10.30 WIB.
Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.
"Namanya Jumat Barokah, semua penggunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang nganggeni saya," kata Jack seraya tertawa.
Ganjar yang mendengar cerita tersebut pun mengapreasi cara Jack Harun. Menurut Ganjar, Jack Harun tidak sulit diterima kembali oleh masyarakat karena ada niat dari yang bersangkutan.
"Ini adalah cara reintegrasi sosial yang menarik. Selain berwirausaha bikin warung soto yang menurut saya ueenakk ini, Mas Jack juga sering memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme," kata Ganjar.
Baca juga: Pertahankan Predikat Kota Tertoleran, Pemkot Salatiga Perkuat Silaturahim
Ganjar menambahkan, pemerintah akan memberikan dukungan lewat program-program bagi eks napiter supaya dapat diterima baik oleh masyarakat.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Salatiga, Siswa-Guru Wajib Patuhi Prokes
Tidak semua pekerja Jack adalah eks napiter. Satu di antaranya seorang remaja non-muslim. "Tapi dia (pekerja non-muslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja," ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini.
Warung yang terdapat 10 meja dan 20 bangku ini buka mulai pukul 05.30 WIB dan tutup pukul 10.30 WIB.
Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.
"Namanya Jumat Barokah, semua penggunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang nganggeni saya," kata Jack seraya tertawa.
Ganjar yang mendengar cerita tersebut pun mengapreasi cara Jack Harun. Menurut Ganjar, Jack Harun tidak sulit diterima kembali oleh masyarakat karena ada niat dari yang bersangkutan.
"Ini adalah cara reintegrasi sosial yang menarik. Selain berwirausaha bikin warung soto yang menurut saya ueenakk ini, Mas Jack juga sering memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme," kata Ganjar.
Baca juga: Pertahankan Predikat Kota Tertoleran, Pemkot Salatiga Perkuat Silaturahim
Ganjar menambahkan, pemerintah akan memberikan dukungan lewat program-program bagi eks napiter supaya dapat diterima baik oleh masyarakat.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Salatiga, Siswa-Guru Wajib Patuhi Prokes
tulis komentar anda