Makam Keramat Punden Nyai Ronggeng Beraroma Mistis, Jarang Sepi dari Sesaji
Minggu, 14 Maret 2021 - 05:00 WIB
Walaupun mereka menjumpaiular yang berukuran besar, warga yang bertani disana memilih membiarkannya, hingga pergi begitu saja.
Irin mengatakan, sejak dirinya masih kecil sudah biasa mendengar cerita gaib yang terjadi dilokasi pemakaman Nyai Punden Ronggeng. Sebelum Kampung Kolam seramai yang sekarang,pada pukul 00.00 WIB dini hari,
sesekali sayup- sayup masih terdengar suara alunan gemelan yang biasanya mengiringi sinden. Asal suara itu pun tidak akan pernah ditemukan.
Sementara itu, Joko seorang pemancing ikan didaerah itu mengaku pernah mendatangi makam Punden Nyai Ronggeng bersama seorang rekannya sesama pencari ikan pada pukul 12.00 WIB.
Niat mereka ingin melihat-lihat serta ingin beristrahat di makam keramat itu. Begitu mereka sampai di lokasi langsung mengucapkan salam.
Alangkah mereka terkejutnya, tiba-tiba ada suara yang menyambut kedatangan mereka dengan mengatakan, "mau ngapain kalian disini," spontan kedua pemancing itu bingung dan takut.
Mata mereka melotot karena tidak ada wujud orang yang berbicara menyambut mereka. Bulu kuduknya langsung merinding, karena tidak seorang pun ada manusia di lokasi itu.
Mereka tidak mampu berbalik arah karena dibawah ketakutan. Dengan gemetar keduanya perlahan mundur seraya meninggalkan lokasi.
Baca juga: Sunan Giri, Ahli Jurnalistik yang Tulisannya Mengguncang Kerajaan Majapahit
Irin mengatakan, sejak dirinya masih kecil sudah biasa mendengar cerita gaib yang terjadi dilokasi pemakaman Nyai Punden Ronggeng. Sebelum Kampung Kolam seramai yang sekarang,pada pukul 00.00 WIB dini hari,
sesekali sayup- sayup masih terdengar suara alunan gemelan yang biasanya mengiringi sinden. Asal suara itu pun tidak akan pernah ditemukan.
Sementara itu, Joko seorang pemancing ikan didaerah itu mengaku pernah mendatangi makam Punden Nyai Ronggeng bersama seorang rekannya sesama pencari ikan pada pukul 12.00 WIB.
Niat mereka ingin melihat-lihat serta ingin beristrahat di makam keramat itu. Begitu mereka sampai di lokasi langsung mengucapkan salam.
Alangkah mereka terkejutnya, tiba-tiba ada suara yang menyambut kedatangan mereka dengan mengatakan, "mau ngapain kalian disini," spontan kedua pemancing itu bingung dan takut.
Mata mereka melotot karena tidak ada wujud orang yang berbicara menyambut mereka. Bulu kuduknya langsung merinding, karena tidak seorang pun ada manusia di lokasi itu.
Mereka tidak mampu berbalik arah karena dibawah ketakutan. Dengan gemetar keduanya perlahan mundur seraya meninggalkan lokasi.
Baca juga: Sunan Giri, Ahli Jurnalistik yang Tulisannya Mengguncang Kerajaan Majapahit
tulis komentar anda