Erupsi, Dua Kubah Gunung Merapi Muntahkan 17 Kali Lava Pijar
Jum'at, 12 Maret 2021 - 07:27 WIB
SLEMAN - Erupsi Gunung Merapi hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir. Guguran lava pijar serta awan panas masih saja terjadi dari dua kubah lava yang ada di puncak Merapi.
Pantauan Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) diketahui sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB terjadi guguran lava pijar sebanyak 17 kali. Jarak luncur bervariasi, namun paling jauh jangkauan jarak lava pijar 1 km. "Arah luncuran juga masih sama menuju ke barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta, Jumat (12/3/2021).
Dia menjelaskan, secara meteorologi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13-23°C, kelembaban udara 67-76%, dan tekanan udara 836-940 mmHg. "Sedangkan untuk kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, dan satu kali gempa fase banyak," ujarnya.
Hingga saat ini terus terjadi dorongan magma ke puncak. hak ini dibuktikan dengan volume kubah lahan yang rata rata terjadi penambahan di atas 10.000 meter kubik setiap harinya. "Kami belum bisa memprediksi kapan erupsi akan berakhir. Status juga masih sama siaga atau level III," tandas Hanik.
Diakuinya, dengan adanya dua kubah lava potensi erupsi juga tidak hanya ke barat daya. Namun juga ke arah tenggara menuju ke alur Sungai Gendol.
Pantauan Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) diketahui sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB terjadi guguran lava pijar sebanyak 17 kali. Jarak luncur bervariasi, namun paling jauh jangkauan jarak lava pijar 1 km. "Arah luncuran juga masih sama menuju ke barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta, Jumat (12/3/2021).
Dia menjelaskan, secara meteorologi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13-23°C, kelembaban udara 67-76%, dan tekanan udara 836-940 mmHg. "Sedangkan untuk kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, dan satu kali gempa fase banyak," ujarnya.
Hingga saat ini terus terjadi dorongan magma ke puncak. hak ini dibuktikan dengan volume kubah lahan yang rata rata terjadi penambahan di atas 10.000 meter kubik setiap harinya. "Kami belum bisa memprediksi kapan erupsi akan berakhir. Status juga masih sama siaga atau level III," tandas Hanik.
Diakuinya, dengan adanya dua kubah lava potensi erupsi juga tidak hanya ke barat daya. Namun juga ke arah tenggara menuju ke alur Sungai Gendol.
(shf)
tulis komentar anda