PSBB Gowa Berakhir, Pos Pengamanan Tetap Dilanjutkan
Senin, 18 Mei 2020 - 19:06 WIB
SUNGGUMINASA - Aparat keamanan tetap melakukan pengamanan di pos-pos perbatasan, meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Gowa berakhir Minggu 17 Mei kemarin.
Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengatakan, dua pos utama akan tetap dijaga aparat ke depan, meski PSBB tidak lagi dilanjutkan.
Dua pos yang dimaksud yakni perempatan Jalan Sultan Hasanuddin-Sultan Alauddin, serta perbatasan tugu badik Jalan Hertasning-Tun Abdul Razak.
Meski demikian, pengamanan tidak lagi ketat seperti saat pemberlakuan PSBB. Aparat akan lebih menekankan edukasi kepada masyarakat.
"Pos-pos perbatasan tetap kita jaga. Pos utama di Mallengkeri dan patung badik tetap kita jaga. Kita lakukan kegiatan edukasi," katanya, Senin (18/5/2020).
Selain edukasi penerapan protokol kesehatan kata Suaib, aparat juga akan memeriksa suhu tubuh pengendara yang melintas.
Jika ditemukan warga memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, maka aparat akan melanjutkan pemeriksaan rapid test kepada pengendara tersebut.
"Kita lakukan edukasi kemudian pemeriksaan suhu tubuh, kalau 38 derajat maka kita pinggirkan dilanjutkan rapid test," ujarnya.
Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengatakan, dua pos utama akan tetap dijaga aparat ke depan, meski PSBB tidak lagi dilanjutkan.
Dua pos yang dimaksud yakni perempatan Jalan Sultan Hasanuddin-Sultan Alauddin, serta perbatasan tugu badik Jalan Hertasning-Tun Abdul Razak.
Meski demikian, pengamanan tidak lagi ketat seperti saat pemberlakuan PSBB. Aparat akan lebih menekankan edukasi kepada masyarakat.
"Pos-pos perbatasan tetap kita jaga. Pos utama di Mallengkeri dan patung badik tetap kita jaga. Kita lakukan kegiatan edukasi," katanya, Senin (18/5/2020).
Selain edukasi penerapan protokol kesehatan kata Suaib, aparat juga akan memeriksa suhu tubuh pengendara yang melintas.
Jika ditemukan warga memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, maka aparat akan melanjutkan pemeriksaan rapid test kepada pengendara tersebut.
"Kita lakukan edukasi kemudian pemeriksaan suhu tubuh, kalau 38 derajat maka kita pinggirkan dilanjutkan rapid test," ujarnya.
tulis komentar anda