Provinsi Sulsel Diyakini Mampu Menekan Angka Stunting Tahun Ini
Senin, 01 Maret 2021 - 19:59 WIB
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulsel diyakini mampu menekan angka stunting, yang saat ini masih berada di angka 24 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo, menurutnya angka stunting di Indonesia masih berada diangka 27,6 persen.
"Kalau di Sulsel diangka 24, untuk tahun ini saya yakin bisa diturunkan 14 perse sesuai dengan permintaan bapak presiden," katanya, saat peresmian kantor BKKBN Sulsel, Senin, (01/03/2021).
Dia menjelaskan, pihanya sangat berterima kasih kepada Pemprov Sulsel, yang terus mendukung program dari BKKBN termasuk untuk menekan angka stunting.
"Karena banyak program yang mendapat support dari pemerintah Sulsel, sehingga diharap bisa menekan angka stunting ini," jelasnya.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang hadir pada acara tersebut mengatakan, Pemprov Sulsel akan terus mendukung program BKKBN untuk terus menekan angka stunting.
"Ini sangat penting, apalagi terkait dengan peningkatan SDM dan genarasi anak-anak di Sulsel," katanya.
Meski demikian, Wakil Gubernur Sulsel ini mengaku, hal tersebut bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi di Sulsel ada dua kabupaten yang tinggi angka stunting yakni Bone dan Enrekang.
"Sehingga dibutuhkan sinergitas untuk memerangi hal ini," jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, Sulsel berada diangka 35,7% balita stunting. Dan ada 11 kabupaten yang menjadi lokus stunting, yakni Enrekang, Bone, Selayar, Pinrang, Gowa, Pangkep, Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, dan Takalar.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo, menurutnya angka stunting di Indonesia masih berada diangka 27,6 persen.
"Kalau di Sulsel diangka 24, untuk tahun ini saya yakin bisa diturunkan 14 perse sesuai dengan permintaan bapak presiden," katanya, saat peresmian kantor BKKBN Sulsel, Senin, (01/03/2021).
Dia menjelaskan, pihanya sangat berterima kasih kepada Pemprov Sulsel, yang terus mendukung program dari BKKBN termasuk untuk menekan angka stunting.
"Karena banyak program yang mendapat support dari pemerintah Sulsel, sehingga diharap bisa menekan angka stunting ini," jelasnya.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang hadir pada acara tersebut mengatakan, Pemprov Sulsel akan terus mendukung program BKKBN untuk terus menekan angka stunting.
"Ini sangat penting, apalagi terkait dengan peningkatan SDM dan genarasi anak-anak di Sulsel," katanya.
Meski demikian, Wakil Gubernur Sulsel ini mengaku, hal tersebut bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi di Sulsel ada dua kabupaten yang tinggi angka stunting yakni Bone dan Enrekang.
"Sehingga dibutuhkan sinergitas untuk memerangi hal ini," jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, Sulsel berada diangka 35,7% balita stunting. Dan ada 11 kabupaten yang menjadi lokus stunting, yakni Enrekang, Bone, Selayar, Pinrang, Gowa, Pangkep, Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, dan Takalar.
(agn)
tulis komentar anda