Kontraktor Jalan Tol Padang Sicincin di Padangpariaman Resah dengan Pungli dan Blokade Jalan
Rabu, 24 Februari 2021 - 11:08 WIB
PADANGPARIAMAN - Sejumlah kontraktor Jalan Tol Padang Sicincin di Padangpariaman , Sumatera Barat mengaku resah ulah sejumlah warga yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) yang nilainya bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap satu minggu. Karena jika permintaan warga yang bergaya preman ini tidak dipenuhi akan dilakukan blokade jalan.
Blokade Jalan di Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padangpariaman , dilakukan dengan portal yang sudah dipasang sehingga truk-truk yang akan melakukan pengambilan tanah untuk penimbunan di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin tidak dapat melintas. Keluhan ini disampaikan PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA), PT Minaka dan PT Ikhlas Jaya.
Direktur Operasi PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) Perwakilan Sumbar, Puryanto mengatakan, PT BSDA kontraktor sekaligus pemilik kuary Clay untuk memenuhi Jalan Tol Padang - Sicincin ini keberatan dengan pungli dari Jibun Firdaus Cs yang meminta Rp20 ribu per ritase karena sudah membayar pajak resmi restribusi galian C ke Dispenda Sumatera Barat yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah bahkan bisa sampai miliaran bila proyek Jalan Tol Padang - Sicincin lancar sesuai progres.
"Saat ini Jibun Firdaus Cs preman setempat mengganggu tambang kuary dengan cara menutup portal sehingga proyek Jalan Tol Padang -Sicincin progres pengurukan tanah Clay terhenti. Karena jalan akses diportal kembali oleh kelompok Preman Jibun Firdaus Cs padahal yang bersangkutan tidak mempunyai hak atas tanah yang dilintasi oleh truk subkon yang mengambil material di kuary milik PT BSDA. Mereka (Jibun dan Firdaus cs) bahkan berani mengeluarkan kuitansi atas pungutan liarnya," kata Puryanto.
Menurut Puryanto, PT BSDA telah membayar uang izin lintas ke kantor Nagari Kasang . Karenanya PT BSDA memohon kepada Gubernur Sumatera Barat dan Kapolda Sumatera Barat dan Kapolres Padang Pariaman bisa menindak lanjuti permasalahan yang dihadapi PT BSDA.
"Saya minta aparat keamanan dan Pemprov Sumbar dan Pemkab Padangpariaman segera bertindak agar kejadian ini tidak mengganggu progres pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin," ujar Puryanto.
Hingga berita ini diturunkan SINDOnews belum mendapat konfirmasi dari PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) yang membawahi pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin. Kepala Project PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Defi Adrian belum menjawab pesan WhatsApp yang dikirimkan.
Blokade Jalan di Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padangpariaman , dilakukan dengan portal yang sudah dipasang sehingga truk-truk yang akan melakukan pengambilan tanah untuk penimbunan di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin tidak dapat melintas. Keluhan ini disampaikan PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA), PT Minaka dan PT Ikhlas Jaya.
Direktur Operasi PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) Perwakilan Sumbar, Puryanto mengatakan, PT BSDA kontraktor sekaligus pemilik kuary Clay untuk memenuhi Jalan Tol Padang - Sicincin ini keberatan dengan pungli dari Jibun Firdaus Cs yang meminta Rp20 ribu per ritase karena sudah membayar pajak resmi restribusi galian C ke Dispenda Sumatera Barat yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah bahkan bisa sampai miliaran bila proyek Jalan Tol Padang - Sicincin lancar sesuai progres.
Baca Juga
"Saat ini Jibun Firdaus Cs preman setempat mengganggu tambang kuary dengan cara menutup portal sehingga proyek Jalan Tol Padang -Sicincin progres pengurukan tanah Clay terhenti. Karena jalan akses diportal kembali oleh kelompok Preman Jibun Firdaus Cs padahal yang bersangkutan tidak mempunyai hak atas tanah yang dilintasi oleh truk subkon yang mengambil material di kuary milik PT BSDA. Mereka (Jibun dan Firdaus cs) bahkan berani mengeluarkan kuitansi atas pungutan liarnya," kata Puryanto.
Menurut Puryanto, PT BSDA telah membayar uang izin lintas ke kantor Nagari Kasang . Karenanya PT BSDA memohon kepada Gubernur Sumatera Barat dan Kapolda Sumatera Barat dan Kapolres Padang Pariaman bisa menindak lanjuti permasalahan yang dihadapi PT BSDA.
"Saya minta aparat keamanan dan Pemprov Sumbar dan Pemkab Padangpariaman segera bertindak agar kejadian ini tidak mengganggu progres pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin," ujar Puryanto.
Hingga berita ini diturunkan SINDOnews belum mendapat konfirmasi dari PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) yang membawahi pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin. Kepala Project PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Defi Adrian belum menjawab pesan WhatsApp yang dikirimkan.
(sms)
tulis komentar anda