Jalan Diportal, Proyek Pengurukan Jalan Tol Padang-Sicincin di Pariaman Terhenti

Kamis, 04 Juni 2020 - 10:39 WIB
loading...
Jalan Diportal, Proyek Pengurukan Jalan Tol Padang-Sicincin di Pariaman Terhenti
Proyek pengurukan Jalan Tol Padang-Sicincin oleh kontraktor PT Bumi Sentosa Dwi Agung di Padangpariaman, Sumatera Barat terhenti selama lima hari akibat pemortalan yang dilakukan oleh segelintir warga. Foto Ist
A A A
PADANGPARIAMAN - Proyek pengurukan Jalan Tol ruas Pekanbaru-Padang seksi I ( Padang-Sicincin ) oleh kontraktor PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) di Padangpariaman, Sumatera Barat terhenti selama lima hari akibat pemortalan yang dilakukan oleh sekelompok warga. Mereka melakukan pemortalan sehingga truk-truk tanah yang akan melakukan pengambilan tanah untuk penimbunan di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin tidak dapat melintas. Padahal pemerintah tengah mengebut megaproyek yang telah digroundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2019 lalu.
Jalan Diportal, Proyek Pengurukan Jalan Tol Padang-Sicincin di Pariaman Terhenti

Direktur PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) Perwakilan Sumbar, Puryanto mengatakan, pemortalan tersebut dilakukan oleh warga Kasang, Jibun dan Firdaus Cs. (Baca: BNPB: Banjir Rob Rendam 187 Rumah di Kota Tegal)

"Dengan adanya pemortalan tersebut, selain tidak ada rasa aman dalam bekerja dengan tingkah preman Kasang, Jibun dan Firdaus Cs, otomatis megaproyek yang dicanangkan dan telah digroundbreaking oleh Presiden Jokowi ini juga akan molor dari tenggat waktu yang ditentukan," kata Puryanto kepada SINDOnews, Rabu malam (3/6/2020).

Puryanto menyampaikan, sudah lima hari juga karyawannya tidak bisa bekerja, akibat jalan ke tempat pengambilan materil tambang diportal oleh Firdaus Cs.

Sehingga para tenaga kerja PT BSDA mulai sopir dump truk dan operator alat berat buldozer, operator excavator, operator vibro siput, operator greader sebanyak 46 orang yang datang dari Jawa dan sisanya tenaga lokal dari Sumatera Barat berhenti total.

Menurut Puryanto, akibat ulah Firdaus dan Jibun Cs tersebut pihaknya mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat pemortalan selama lima hari ini.

"Kalau 1 hari saja jalan ditutup otomatis PT BSDA mengalami kerugian hampir Rp765 juta. Rinciannya mencakup 25 dump truk, 17 alat berat berupa excavator, buldoser ,vibro , siput , greader tidak beroperasi. Itu belum termasuk, kerugian kita tidak bisa mensuplay tanah dengan estimasi 4000 meter kubik ke Proyek Jalan Tol Padang – Sicincin," timpal Puryanto.

Dia mengaku heran dengan kelakuan Jibun dan Firdaus Cs, karena menurut Puryanto semua kewajiban PT BSDA untuk dapat melintas di jalan yang diportal tersebut telah dilakukan.

"PT BSDA sudah membayar pungutan restribusi sebesar Rp20.000 per ritase agar truk-truk kita dapat melintas jalan Kasang tersebut. Dimana sebelumnya Jibun mengaku tanah yang dilintasi truk PT BSDA itu milik dia. Jadi sampai sekarang sudah hampir Rp60 juta kita storkan dana kepada Jibun dan Firdaus Cs," ungkap dia.

Karenanya Puryanto berencana akan melaporkan kasus pemortalan ini ke Polres Padang Pariaman. “Kita tidak main-main, ini pekerjaan megaproyek yang telah dicanangkan dan digroundbreaking oleh Presiden Jokowi selain itu kita tidak pernah merugikan masyarakat sama sekali. Kami minta aparat penegak hukum khususnya Polres Padang Pariaman segera bertindak,” tandas Puryanto.

Sementara Wali Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Damanhuri menyesalkan adanya pemortalan jalan yang dilakukan segelintir warga, padahal jalan tersebut adalah Jalan Nagari. Karenanya Damahuri menyarankan agar aparat keamanan dan PT BSDA membuka saja portal tersebut terlebih pemortalan jalan tidak ada izin dari pihak Dishub Kabupaten Padangpariaman.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9135 seconds (0.1#10.140)