BPS Umumkan Perkembangan Ekspor-Impor Sulawesi Utara Januari 2021

Rabu, 24 Februari 2021 - 03:51 WIB
Nilai impor Sulut pada Januari 2021 mengalami penurunan sekitar 26,45 persen bila dibandingkan dengan bulan yang lalu (m-to-m), dan bila dibandingkan nilainya dengan Januari 2020 (y-on-y), mengalami penurunan sebesar 58,27 persen. "Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, Bahan Bakar Mineral (HS 27) menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Januari 2021. Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor adalah sebesar 31,53 persen yang diimpor dari negara Australia," ucap Norma

Volume impor Sulawesi Utara bulan Januari 2021 menurun sebesar 12,40 persen dibanding Desember 2020. Salah satu komoditi yang memiliki volume terbesar adalah komoditi Bahan Bakar Mineral dengan berat mencapai 32.701,00 ton atau 88,82 persen dari total berat impor dan komoditi Kapal Laut & Bangunan Terapung yang mencapai 2.982,00 ton atau 8,10 persen dari total berat impor.

Selain itu komoditi yang mengalami peningkatan volume impor terbesar adalah Kapal Laut & Bangunan Terapung sebesar 298.100,00 persen, Perangkat Optik sebesar 23.250,00 persen danKertas / Karton sebesar 936,00 persen. Pada Januari 2021, Australia menjadi negara pemasok terbesar komoditi impor untuk Sulut, yaitu sebesar 31,53 persen. Adapun komoditas yang dibeli dari negara tersebut Bahan Bakar Mineral.

Dari sisi volume impor Sulut bulan Januari 2021, negara pemasok yang memiliki volume terbesar adalah Australia dengan berat mencapai 32.701,00 ton atau 88,82 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah Bahan Bakar Mineral kemudian Jerman dengan berat 2.982,00 ton atau sebesar 8,10 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah Kapal Laut & Bangunan Terapung.

"Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada Januari 2021 mengalami surplus, senilai US$ 88,37 juta Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$ 74,72 juta," tutup Norma.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content