BPS Umumkan Perkembangan Ekspor-Impor Sulawesi Utara Januari 2021

Rabu, 24 Februari 2021 - 03:51 WIB
loading...
BPS Umumkan Perkembangan Ekspor-Impor Sulawesi Utara Januari 2021
Nilai FOB Ekspor Nonmigas Sulawesi Utara pada bulan Januari 2021 senilai US$ 94,28 juta, mengalami peningkatan sebesar 13,92 persen dibandingkan Desember 2020. Foto SINDOnews
A A A
MANADO - Nilai FOB Ekspor Nonmigas Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Januari 2021 senilai US$ 94,28 juta, mengalami peningkatan sebesar 13,92 persen dibandingkan Desember 2020yang senilai US$ 82,76 juta (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y), nilai ekspor Sulut juga mengalami peningkatan sebesar 32,91 persen.

Plt Kepala BPS Provinsi Sulut Norma Olga Frida Regar mengatakan bahwa komoditi ekspor pada bulan ini masih tetap didominasi oleh Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15).Dilihat dari golongan barang HS2 digit. kontributor tertinggi pada Januari 2021 diduduki oleh komoditi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15). Pada bulan Januari terjadi penurunan share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 43,26 persen, dibandingkan dengan bulan yang lalu yang mencapai 66,81 persen.

Golongan barang tersebut pada bulan Januari diekspor ke 5 (lima) negara tujuan yaitu berturut-turut dari nilai yang tertinggi yakni Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Belanda dan Malaysia. "Nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 ini menurun sebesar 26,25 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 (y-on-y) naik sebesar 9,03 persen," kata Norma, Selasa (23/2/2021).

Volume ekspor Sulut bulan Januari 2021 meningkat sebesar 20,97 persen dibanding Desember 2020. Salah satu komoditi yang mengalami peningkatan volume ekspor adalah Perhiasan / Permata sebesar 1.557,16 persen dan Ampas / Sisa Industri Makanan sebesar 322,22 persen.Komoditi dengan berat terbesar adalah Garam, Belerang, Kapur yang mencapai 72.295 ton atau 50,98 persen dari total berat ekspor, dan Lemak & Minyak Hewan / Nabati yang mencapai 33.743,44 ton atau 23,80 persen dari total berat ekspor.

Posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulut pada Januari 2021 adalah Singapura, yakni senilai US$ 27,35 juta atau 29,01 persen dari total nilai ekspor nonmigas. Adapun produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah Perhiasan/Permata (71).

"Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara bulan Januari 2021, salah satu negara tujuan yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah India sebesar 196,03 persen, Australia sebesar 169,33 persen dan Korea Selatan sebesar 27,12 persen. Selain itu, negara tujuan dengan berat ekspor terbesar adalah Australia yang mencapai 61.187,91 ton atau 43,15 persen dari total berat ekspor dan India yang mencapai 18.936,90 ton atau 13,35 persen dari total berat ekspor," tutur Norma.

Sebagian besar komoditas ekspor nonmigas Sulut dikirim melalui beberapa pelabuhan muat di Sulut dan juga melalui pelabuhan muat di provinsi lain. Pada bulan Januari 2021 sebanyak 29,46 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat di Soekarno-Hatta (U).

Dibandingkan dengan bulan Desember 2020 (m-to-m), nilai ekspor di Pelabuhan muat Soekarno-Hatta (U) mengalami peningkatan sebesar 2.114,30 persen. "Komoditi terbesar yang dikirimkan melalui Pelabuhan muat ini adalah Perhiasan/Permata dengan negara tujuan Singapura," ujar Norma. Baca Juga: Nilai Impor Sulawesi Utara Naik Dua Kali Lipat

Dari sisi volume, Pelabuhan Labuhan Uki merupakan pelabuhan muat terbesar di Sulut pada bulan Januari 2021, dimana sebanyak 50,98 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat ini. Komoditas ekspor yang dikirim dari Pelabuhan ini adalah Garam, Belerang, Kapur dengan negara tujuan Australia dan Philipina. Dibandingkan dengan bulan Desember 2020 (m-to-m), volume ekspor di Labuhan Uki mengalami peningkatan sebesar 32,41 persen.

Nilai impor Sulut pada Januari 2021 mengalami penurunan sekitar 26,45 persen bila dibandingkan dengan bulan yang lalu (m-to-m), dan bila dibandingkan nilainya dengan Januari 2020 (y-on-y), mengalami penurunan sebesar 58,27 persen. "Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, Bahan Bakar Mineral (HS 27) menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Januari 2021. Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor adalah sebesar 31,53 persen yang diimpor dari negara Australia," ucap Norma

Volume impor Sulawesi Utara bulan Januari 2021 menurun sebesar 12,40 persen dibanding Desember 2020. Salah satu komoditi yang memiliki volume terbesar adalah komoditi Bahan Bakar Mineral dengan berat mencapai 32.701,00 ton atau 88,82 persen dari total berat impor dan komoditi Kapal Laut & Bangunan Terapung yang mencapai 2.982,00 ton atau 8,10 persen dari total berat impor.

Selain itu komoditi yang mengalami peningkatan volume impor terbesar adalah Kapal Laut & Bangunan Terapung sebesar 298.100,00 persen, Perangkat Optik sebesar 23.250,00 persen danKertas / Karton sebesar 936,00 persen. Pada Januari 2021, Australia menjadi negara pemasok terbesar komoditi impor untuk Sulut, yaitu sebesar 31,53 persen. Adapun komoditas yang dibeli dari negara tersebut Bahan Bakar Mineral.

Dari sisi volume impor Sulut bulan Januari 2021, negara pemasok yang memiliki volume terbesar adalah Australia dengan berat mencapai 32.701,00 ton atau 88,82 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah Bahan Bakar Mineral kemudian Jerman dengan berat 2.982,00 ton atau sebesar 8,10 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah Kapal Laut & Bangunan Terapung.

"Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada Januari 2021 mengalami surplus, senilai US$ 88,37 juta Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$ 74,72 juta," tutup Norma.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2767 seconds (0.1#10.140)