Asyiknya Unjuk Karya Desain Interior Secara Virtual
Selasa, 23 Februari 2021 - 23:55 WIB
SURABAYA - Pandemi COVID-19 tak menyurutkan berbagai karya untuk dinikmati masyarakat. Departemen Desain Interior Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Manajemen (FDKBD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengusung terobosan menarik melalui gelaran Pameran Virtual Imersif Karya Desain Interior dan Teknologi, Selasa (22/2/2021).
Pameran secara virtual di SPATIAL Virtual Gallery terlaksana berkat kolaborasi antara dosen-dosen Departemen Desain Interior dan Laboratorium Sains & Teknologi Interior ITS ini telah berhasil menarik animo masyarakat dari berbagai kota di Indonesia, bahkan dari berbagai belahan dunia lain.
Kepala Departemen Desain Interior ITS Dr Mahendra Wardhana ST MT menuturkan, tercatat pengunjung pameran sebanyak 850 orang dari 15 negara. “Ini adalah hal yang menarik, karena pada pameran offline biasanya pengunjung hanya terbatas dari area Surabaya,” jelasnya.
Pengunjung dapat menyusuri lobi serta lorong SPATIAL Virtual Gallery untuk melihat karya-karya pilihan buatan mahasiswa peserta mata kuliah Desain Interior dan Teknologi beserta potret dosen yang membimbing mereka. “Ada 21 karya mahasiswa yang dipertunjukkan di dalam sana, untuk mata kuliah kali ini objeknya adalah kantor,” kata Mahe.
Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran adalah karya yang dinilai memiliki keunggulan terbaik yang telah ditelaah oleh dosen pembimbing dari berbagai sudut pertimbangan. Antara lain meliputi bagaimana analisanya, inovasi desain, konsep yang dihasilkan, serta hasil gambaran karya.
Untuk mengembangkan pameran virtual ini, tim pengembang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Departemen Desain Interior, khususnya partisipan mata kuliah Desain Interior dan Teknologi, membutuhkan waktu selama empat minggu. “Minggu pertama dan kedua digunakan untuk merencanakan galeri virtual serta kurasi karya yang akan dipamerkan,” jelasnya.
Sedangkan pada minggu ketiga, tim melakukan perancangan tampilan dan pengalaman pengguna atau User Interface dan User Experience (UI/UX), grafis serta sistem pameran virtual. Puncaknya pada minggu keempat dilakukan pembuatan pameran, pengunggahan karya, penggabungan elemen desain ke sistem, pengunggahan ke server, serta komisioning pameran virtual.
Bagi Mahe, pelaksanaan pameran virtual ini memberi banyak kebermanfaatan. Selain sebagai pengekspos capaian pendidikan dan pengajaran pada Departemen Desain Interior, pameran ini juga berfungsi sebagai media promosi departemen kepada khalayak luas. “Kegiatan ini juga membuka kesempatan kerja sama dengan pihak lain,” ujarnya.
Ke depannya, Mahe berharap akan terlaksana berbagai pameran virtual yang akan mempertunjukkan luaran dari berbagai mata kuliah serta karya buatan dosen-dosen Departemen Desain Interior ITS untuk pengenalan profil departemen kepada masyarakat luas.
Pameran secara virtual di SPATIAL Virtual Gallery terlaksana berkat kolaborasi antara dosen-dosen Departemen Desain Interior dan Laboratorium Sains & Teknologi Interior ITS ini telah berhasil menarik animo masyarakat dari berbagai kota di Indonesia, bahkan dari berbagai belahan dunia lain.
Kepala Departemen Desain Interior ITS Dr Mahendra Wardhana ST MT menuturkan, tercatat pengunjung pameran sebanyak 850 orang dari 15 negara. “Ini adalah hal yang menarik, karena pada pameran offline biasanya pengunjung hanya terbatas dari area Surabaya,” jelasnya.
Pengunjung dapat menyusuri lobi serta lorong SPATIAL Virtual Gallery untuk melihat karya-karya pilihan buatan mahasiswa peserta mata kuliah Desain Interior dan Teknologi beserta potret dosen yang membimbing mereka. “Ada 21 karya mahasiswa yang dipertunjukkan di dalam sana, untuk mata kuliah kali ini objeknya adalah kantor,” kata Mahe.
Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran adalah karya yang dinilai memiliki keunggulan terbaik yang telah ditelaah oleh dosen pembimbing dari berbagai sudut pertimbangan. Antara lain meliputi bagaimana analisanya, inovasi desain, konsep yang dihasilkan, serta hasil gambaran karya.
Untuk mengembangkan pameran virtual ini, tim pengembang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Departemen Desain Interior, khususnya partisipan mata kuliah Desain Interior dan Teknologi, membutuhkan waktu selama empat minggu. “Minggu pertama dan kedua digunakan untuk merencanakan galeri virtual serta kurasi karya yang akan dipamerkan,” jelasnya.
Sedangkan pada minggu ketiga, tim melakukan perancangan tampilan dan pengalaman pengguna atau User Interface dan User Experience (UI/UX), grafis serta sistem pameran virtual. Puncaknya pada minggu keempat dilakukan pembuatan pameran, pengunggahan karya, penggabungan elemen desain ke sistem, pengunggahan ke server, serta komisioning pameran virtual.
Bagi Mahe, pelaksanaan pameran virtual ini memberi banyak kebermanfaatan. Selain sebagai pengekspos capaian pendidikan dan pengajaran pada Departemen Desain Interior, pameran ini juga berfungsi sebagai media promosi departemen kepada khalayak luas. “Kegiatan ini juga membuka kesempatan kerja sama dengan pihak lain,” ujarnya.
Ke depannya, Mahe berharap akan terlaksana berbagai pameran virtual yang akan mempertunjukkan luaran dari berbagai mata kuliah serta karya buatan dosen-dosen Departemen Desain Interior ITS untuk pengenalan profil departemen kepada masyarakat luas.
(don)
tulis komentar anda