Angkutan Kargo dari BIJB Sementara Waktu Dilakukan Setiap Pekan
Selasa, 23 Februari 2021 - 14:48 WIB
MAJALENGKA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, angkutan kargo dari BIJB untuk sementara dilakukan 1 kali dalam sepekan. Namun, seiring berjalannya waktu, bisa saja dilakukan penambahan jadwal.
"Seminggu sekali pemberangkatan. Nanti kalau ramai, dua minggu sekali," kata dia.
Irfan mengatakan layanan kargo tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap BIJB, seiring dengan masih sepinya aktivitas penerbangan untuk penumpang. Dijelaskanya, layanan kargo jauh lebih simpel dibanding penerbangan penumpang.
"Bagaimana menghidupkan transportasi udara berbasis kargo, karena penumpang kan susah. Dan kargo ini tidak perlu rapid antigen, dan di luar negeri tujuan ekspor lagi butuh banyak barang kita. Prospek di bandara ini harus jalan. Masa sudah dibuat, dijadikan museum," lanjut dia.
Baca juga: Resmi Layani Angkutan Kargo, Ridwan Kamil Ingin Ekspor Jabar dan Sebagian Jateng dari BIJB
Dirut BIJB Salahudin Raffi mengatakan, BIJB saat ini memiliki terminal kargo dengan kapasitas yang cukup luas. Begitu juga dengan run way yang memungkinkan aktivitas penerbangan bisa berjalan optimal.
"Sebetulnya kan BIJB sudah mengembangkan kargo. Kapasitas terminal kargonya hari ini masih 35 ribu ton. Run way nya juga sudah 3.000 meter. Jadi untuk penerbangan kargo tidak ada masalah. Sudah memenuhi standard kargo internasional," jelas dia.
Baca juga: Gelar Konferensi Internasional, IKA Unpad Hadirkan Formulasi Atasi Pandemi COVID-19
Di luar terminal kargo, jelas dia, pihaknya sudah menyiapkan Cargo village (kampung kargo). Rencananya, kampung kargo itu akan dibangun pada 2022 mendatang. "Bandara ini menjadi penyangga logistiknya Rebana Metropolitan. Kertajati menjadi penyangga logistiknya Jawa Barat," tegas dia.
"Seminggu sekali pemberangkatan. Nanti kalau ramai, dua minggu sekali," kata dia.
Irfan mengatakan layanan kargo tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap BIJB, seiring dengan masih sepinya aktivitas penerbangan untuk penumpang. Dijelaskanya, layanan kargo jauh lebih simpel dibanding penerbangan penumpang.
"Bagaimana menghidupkan transportasi udara berbasis kargo, karena penumpang kan susah. Dan kargo ini tidak perlu rapid antigen, dan di luar negeri tujuan ekspor lagi butuh banyak barang kita. Prospek di bandara ini harus jalan. Masa sudah dibuat, dijadikan museum," lanjut dia.
Baca juga: Resmi Layani Angkutan Kargo, Ridwan Kamil Ingin Ekspor Jabar dan Sebagian Jateng dari BIJB
Dirut BIJB Salahudin Raffi mengatakan, BIJB saat ini memiliki terminal kargo dengan kapasitas yang cukup luas. Begitu juga dengan run way yang memungkinkan aktivitas penerbangan bisa berjalan optimal.
"Sebetulnya kan BIJB sudah mengembangkan kargo. Kapasitas terminal kargonya hari ini masih 35 ribu ton. Run way nya juga sudah 3.000 meter. Jadi untuk penerbangan kargo tidak ada masalah. Sudah memenuhi standard kargo internasional," jelas dia.
Baca juga: Gelar Konferensi Internasional, IKA Unpad Hadirkan Formulasi Atasi Pandemi COVID-19
Di luar terminal kargo, jelas dia, pihaknya sudah menyiapkan Cargo village (kampung kargo). Rencananya, kampung kargo itu akan dibangun pada 2022 mendatang. "Bandara ini menjadi penyangga logistiknya Rebana Metropolitan. Kertajati menjadi penyangga logistiknya Jawa Barat," tegas dia.
(boy)
tulis komentar anda