Di Tengah Kepungan Banjir, Sabhara Polres Pekalongan Kota Berjibaku Evakuasi Lansia
Minggu, 21 Februari 2021 - 09:30 WIB
PEKALONGAN - Di tengah kepungan banjir yang menerjang Pekalongan, Jawa Tengah, para anggota Satuan Bhayangkara (Sabhara) Polres Pekalongan Kota, berjibaku mengevakuasi seorang lansia yang rumahnya terendam banjir.
Anggota Sabhara Polres Pekalongan Kota, harus menembus genangan banjir setinggi satu meter untuk bisa menjangkau rumah Ahmad (75) yang mengalami kelumpuhan dan sakit, untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
Korban yang tak bisa berjalan tersebut, langsung digendong oleh anggota Sabhara Polres Pekalongan Kota, untuk bisa dievakuasi dari rumahnya di Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Setelah berhasil keluar dari rumah yang berada di permukiman padat, Ahmad diturunkan dari gendongan polisi, kemudian dinaikkan dalam perahu kayak untuk bisa menembus genangan banjir dan hujan lebat.
Sahri, salah seorang warga korban banjiur, mengaku, sejumlah warga yang masih bertahan di rumah mulai kesulitan dan tidak nyaman dengan kondisi banjir yang terus merendam hampir sebulan ini. "Rumah dan seluruh harta benda sudah terendam, tak ada yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Ribuan warga hingga kini menempati sekitar 45 tempat pengungsian, seperti masjid, mushola, sekolah, dan gudang. Kondisi cukup memprihatinkan, mereka terpaksa berdesakan tak ada penyekat. Pengungsi banyak yang menderita diare terutama bayi dan balita juga para manula.
Mahmudah, warga korban banjir Pekalongan, mengaku, sangat membutuhkan obat-obatan , minyak angin, saleb gatal-gatal, popok bayi dan manula. "Para balita juga membutuhkan makanan tambahan, serta susu bayi," terangnya.
Anggota Sabhara Polres Pekalongan Kota, harus menembus genangan banjir setinggi satu meter untuk bisa menjangkau rumah Ahmad (75) yang mengalami kelumpuhan dan sakit, untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
Korban yang tak bisa berjalan tersebut, langsung digendong oleh anggota Sabhara Polres Pekalongan Kota, untuk bisa dievakuasi dari rumahnya di Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Baca Juga
Setelah berhasil keluar dari rumah yang berada di permukiman padat, Ahmad diturunkan dari gendongan polisi, kemudian dinaikkan dalam perahu kayak untuk bisa menembus genangan banjir dan hujan lebat.
Sahri, salah seorang warga korban banjiur, mengaku, sejumlah warga yang masih bertahan di rumah mulai kesulitan dan tidak nyaman dengan kondisi banjir yang terus merendam hampir sebulan ini. "Rumah dan seluruh harta benda sudah terendam, tak ada yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Ribuan warga hingga kini menempati sekitar 45 tempat pengungsian, seperti masjid, mushola, sekolah, dan gudang. Kondisi cukup memprihatinkan, mereka terpaksa berdesakan tak ada penyekat. Pengungsi banyak yang menderita diare terutama bayi dan balita juga para manula.
Mahmudah, warga korban banjir Pekalongan, mengaku, sangat membutuhkan obat-obatan , minyak angin, saleb gatal-gatal, popok bayi dan manula. "Para balita juga membutuhkan makanan tambahan, serta susu bayi," terangnya.
(eyt)
tulis komentar anda