Gubernur Aceh Resmikan Tujuh Asrama Mahasiswa di Pulau Jawa dan Sumatera

Minggu, 21 Februari 2021 - 22:20 WIB
Oleh sebab itulah, Nova mengajak mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan tinggi di luar Aceh untuk terus bersyukur dan tidak mengeluh dengan segala rintangan selama di perantauan.

"Nahkoda yang tangguh tidak lahir dari laut yang tenang, akan tetapi terlahir dari badai yang dahsyat. Kalian yang sedang belajar di Bogor adalah calon nahkoda, jangan terlalu banyak mengeluh, merasa tidak cukup, syukuri apa yang sudah kalian peroleh," tutur Gubernur.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan rasa kagum dan apresiasi kepada Gubernur Aceh. Ia mengatakan, kepedulian Nova terhadap mahasiswa Aceh di perantauan menunjukkan bahwa orang nomor 1 di Tanah Rencong itu merupakan sosok yang peduli terhadap masa depan.

"Pemimpin itu, pertama ada yang fokus pada hal-hal kekinian, tapi ada juga pemimpin yang sibuk dengan urusan masa lalu, kalau kata anak zaman sekarang adalah gagal move on. Tetapi pemimpin yang paling canggih adalah pemimpin yang move on, bergerak cepat, dan berorientasi masa depan di tengah keterbatasan. Jadi memikirkan mahasiswa yang belajar di luar Aceh, difasilitasi, itu tanda-tandanya pak gubernur levelnya pemimpin yang berorientasi masa depan," ujar Bima Arya.

Bima berharap hubungan baik antara Aceh dan Kota Bogor dapat terus berlanjut dalam kerja sama di berbagai macam dimensi. Oleh karena itu, pihaknya siap membantu dan mendukung dalam memfasilitasi mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Kota Bogor. "Kalau ada perlu hibah atau apa, silahkan disampaikan. Tapi tadi waktu pidato gak dibilang sih," ucapnya.

Mahasiswa Beri Apresiasi

Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Aceh di Bogor, Firdaus Noezula, menyampaikan rasa terimakasih dan mengapresiasi kebijakan Gubernur Nova yang telah merenovasi dan menggratiskan biaya operasional asrama mahasiswa Aceh di berbagai daerah.

Firdaus menyebutkan, setidaknya ada 4 hal perhatian Pemerintah Aceh bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar Aceh. Pertama, menyelesaikan permasalahan kepemilikan aset asrama mahasiswa Aceh di berbagai tempat di Indonesia. Selama dua tahun terakhir permasalahan tersebut telah selesai dilakukan.

Kemudian, pembangunan dan renovasi asrama mahasiswa Aceh di seluruh tanah air. Ketiga, kata Firdaus, pihaknya juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Aceh di masa sulit pandemi Covid-19, yaitu, menerima bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa Aceh di luar provinsi maupun luar negeri.

"Terakhir, pemberian program pembiayaan operasional gratis untuk seluruh asrama mahasiswa yang ada di luar daerah yang menjadi milik Pemerintah Aceh. Hal ini patut kita syukuri menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi kami mahasiswa di luar daerah,"ujar Firdaus.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More