Aman dan Kondusif, Kabar Waduk Jatiluhur Purwakarta Retak Dipastikan Hoax
Minggu, 21 Februari 2021 - 00:38 WIB
PURWAKARTA - Beredar kabar hoax Waduk Jatiluhur, Purwakarta , retak akibat terus-menerus diguyur hujan. Informasi itu sempat beredar di warga yang permukimannya terendam banjir di Karawang.
Keresahan warga tak terhindarkan karena mereka menilai jika Waduk Jatiluhur retak, maka bendungan terbesar di Asi Tenggara itu terancam jebol. Sudah terbayang, kedahsyatan air akan menerjang wilayah hilir yang meliputi Karawang, Bekasi hingga Jakarta.
Berkali-kali lipat kedahsyatan dibanding saat Situ Gintung, Kota Tanggerang Selatan, Banten yang jebol pada 27 Maret 2009 lalu.
Merepons adanya isu bendungan retak, Perum Jasa Tirta 2 (PJT 2) selaku pengelola Waduk Jatiluhur, menegaskan bahwa informasi itu adalah hoax alias bohong. Kondisi Waduk Jatiluhur masih aman dengan debit air dalam kondisi normal.
"Menyikapi maraknya peredaran berita palsu (hoax) yang terjadi di masyarakat mengenai tampungan Bendungan Jatiluhur dan Bendung Walahar, kepada masyarakat kami informasikan bahwa sampai saat ini kondisi Bendungan Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) masih sangat aman dan kondusif," kata Sekretaris PJT 2 Jatiluhur, Nanang Munandar, Sabtu (20/2/2021).
Dia menyebutkan, pada hari Sabtu (20/2/2021) per pukul 13.00 WIB, tinggi muka air waduk berada pada elevasi +96,53 mdpl, masih jauh dari elevasi normal untuk menampung air pd +107 mdpl.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 34 Titik Jalan di Kota Bogor Rusak
Sementara itu, informasi yang beredar melalui akun instagram @infokrw dengan judul "Pantauan terkini terkait debit air Bendung Walahar”, Sabtu (20/2/21) juga tidak benar.
Menurutnya, video tersebut merupakan kondisi Bendung Cibeet yang terletak di Bekasi, yang memang dalam status awas pada Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Jalan Provinsi Sepanjang 7 Km Rusak, Pemda KBB Tak Bisa Berbuat Banyak
"Kepada khalayak semua pihak kami imbau untuk tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau bohong yang telah dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
Keresahan warga tak terhindarkan karena mereka menilai jika Waduk Jatiluhur retak, maka bendungan terbesar di Asi Tenggara itu terancam jebol. Sudah terbayang, kedahsyatan air akan menerjang wilayah hilir yang meliputi Karawang, Bekasi hingga Jakarta.
Berkali-kali lipat kedahsyatan dibanding saat Situ Gintung, Kota Tanggerang Selatan, Banten yang jebol pada 27 Maret 2009 lalu.
Merepons adanya isu bendungan retak, Perum Jasa Tirta 2 (PJT 2) selaku pengelola Waduk Jatiluhur, menegaskan bahwa informasi itu adalah hoax alias bohong. Kondisi Waduk Jatiluhur masih aman dengan debit air dalam kondisi normal.
"Menyikapi maraknya peredaran berita palsu (hoax) yang terjadi di masyarakat mengenai tampungan Bendungan Jatiluhur dan Bendung Walahar, kepada masyarakat kami informasikan bahwa sampai saat ini kondisi Bendungan Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) masih sangat aman dan kondusif," kata Sekretaris PJT 2 Jatiluhur, Nanang Munandar, Sabtu (20/2/2021).
Dia menyebutkan, pada hari Sabtu (20/2/2021) per pukul 13.00 WIB, tinggi muka air waduk berada pada elevasi +96,53 mdpl, masih jauh dari elevasi normal untuk menampung air pd +107 mdpl.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 34 Titik Jalan di Kota Bogor Rusak
Sementara itu, informasi yang beredar melalui akun instagram @infokrw dengan judul "Pantauan terkini terkait debit air Bendung Walahar”, Sabtu (20/2/21) juga tidak benar.
Menurutnya, video tersebut merupakan kondisi Bendung Cibeet yang terletak di Bekasi, yang memang dalam status awas pada Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Jalan Provinsi Sepanjang 7 Km Rusak, Pemda KBB Tak Bisa Berbuat Banyak
"Kepada khalayak semua pihak kami imbau untuk tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau bohong yang telah dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
(boy)
tulis komentar anda