LMB Menentang Keinginan LAM Riau campur Tangan Urusi Minyak Bumi
Sabtu, 20 Februari 2021 - 23:12 WIB
PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau berhasrat ingin mengelola Blok Rokan Riau yang kontrak dengan PT Pacifik Indonesia (CPI). Laskar Melayu Bersatu (LMB) menentang keinginan LAM Riau.
Menurut LMB, seharusnya Lembaga Adat Melayu Riau bekerja sesuai dengan tujuan dasar yakni mengurus adat, membesarkan budaya dan tradisi. Pengelolaan gas alam merupakan kerja pemerintah bukan lembaga adat.
"Saya bingung, (LAM Riau) seharusnya ngurus adat kok ngurus Blok Rokan. Yang adat aja kita nggak tahu gimana. Di bawah pimpinan yang sekarang, belum ada sedikitpun untuk membangun. Apa kegiatan Anda di Riau ini kok boro boro ngurus Blok Rokan," kata Datuk Panglima Harian LMB, Ismail Amir, Sabtu (20/2/2021).
Pengolahan minyak dan gas sudah sepatutnya diurus oleh pihak yang memiliki kemampuan dan pengalaman. Pemerintah daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang lebih tetap, bukan lembaga adat.
"Kalau pihak ketiga yang mengelola pasti ada cukong-cukong. Ini kerugian Riau. Sebagai orang Melayu kita malu menguasai yang tidak kita kuasai. Sebaiknya yang kita kuasai adalah yang kita mampu. Ini bukan orientasi bisnis. Seharusnya yang kita perjuangkan adalah bagaimana putra putri Riau bisa bekerja di rumah sendiri," tukasnya.
LMB menilai bahwa, LAM didirikan untuk mengangkat budaya melayu. Sementara Blok Rokan merupakan kekayaan alam yang dikelola oleh pemerintah. Pertamina sudah ditunjuk untuk pengelolaan Blok Rokan.
Baca juga: Ditertibkan, 7 PIP Nekat Mengadu Nasib di Laut Kubu Bangka Selatan Secara Ilegal
"Blok Rokan merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seluruh sumber daya alam kita ini dikelola oleh pemerintah. Jadi bukan usaha milik adat. Nanti dari mana dananya. Pasti dari pihak ketiga. Kalau sudah begitu, sapa yang diuntungkan ya pihak ketiga dan keuntungan pribadi di lembaga adat, bisa saja," tambah Juprizal, tokoh LMB.
Baca juga: Bawa Kabur Sepeda Motor, Pria yang Mengaku Polisi Ini Ditangkap
Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai pengelola Blok Rokan Riau akan habis pada Agustus 2021. Pengelolaan blok migas tersebut diambil alih oleh PT Pertamina (Persero). Pertamina nantinya akan bekersama dengan pihak lain.
Lihat Juga: Dewan Adat Pitunggota Sigi Dukung Penuh Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri Jadi Gubernur Sulteng
Menurut LMB, seharusnya Lembaga Adat Melayu Riau bekerja sesuai dengan tujuan dasar yakni mengurus adat, membesarkan budaya dan tradisi. Pengelolaan gas alam merupakan kerja pemerintah bukan lembaga adat.
"Saya bingung, (LAM Riau) seharusnya ngurus adat kok ngurus Blok Rokan. Yang adat aja kita nggak tahu gimana. Di bawah pimpinan yang sekarang, belum ada sedikitpun untuk membangun. Apa kegiatan Anda di Riau ini kok boro boro ngurus Blok Rokan," kata Datuk Panglima Harian LMB, Ismail Amir, Sabtu (20/2/2021).
Pengolahan minyak dan gas sudah sepatutnya diurus oleh pihak yang memiliki kemampuan dan pengalaman. Pemerintah daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang lebih tetap, bukan lembaga adat.
"Kalau pihak ketiga yang mengelola pasti ada cukong-cukong. Ini kerugian Riau. Sebagai orang Melayu kita malu menguasai yang tidak kita kuasai. Sebaiknya yang kita kuasai adalah yang kita mampu. Ini bukan orientasi bisnis. Seharusnya yang kita perjuangkan adalah bagaimana putra putri Riau bisa bekerja di rumah sendiri," tukasnya.
LMB menilai bahwa, LAM didirikan untuk mengangkat budaya melayu. Sementara Blok Rokan merupakan kekayaan alam yang dikelola oleh pemerintah. Pertamina sudah ditunjuk untuk pengelolaan Blok Rokan.
Baca juga: Ditertibkan, 7 PIP Nekat Mengadu Nasib di Laut Kubu Bangka Selatan Secara Ilegal
"Blok Rokan merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seluruh sumber daya alam kita ini dikelola oleh pemerintah. Jadi bukan usaha milik adat. Nanti dari mana dananya. Pasti dari pihak ketiga. Kalau sudah begitu, sapa yang diuntungkan ya pihak ketiga dan keuntungan pribadi di lembaga adat, bisa saja," tambah Juprizal, tokoh LMB.
Baca juga: Bawa Kabur Sepeda Motor, Pria yang Mengaku Polisi Ini Ditangkap
Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai pengelola Blok Rokan Riau akan habis pada Agustus 2021. Pengelolaan blok migas tersebut diambil alih oleh PT Pertamina (Persero). Pertamina nantinya akan bekersama dengan pihak lain.
Lihat Juga: Dewan Adat Pitunggota Sigi Dukung Penuh Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri Jadi Gubernur Sulteng
(boy)
tulis komentar anda