Panen Perdana Benih Jagung Hibrida NASA 29 di Bone, Nurdin Abdullah: Saya Bangga
Minggu, 14 Februari 2021 - 21:44 WIB
Jagung hibrida NASA 29 merupakan hasil persilangan antara galur inbrida G102612 sebagai tetua jantan dan MAL03 sebagai tetua betina. Kedua tetua tersebut memiliki gen bertongkol dua (prolifik) sehingga jagung hibridanya dapat bertongkol dua dengan persentase 70% pada kondisi lingkungan yang sesuai.
Adapun keunggulan jagung hibrida NASA 29 yakni pengisian biji pada tongkol penuh dan kelobot tertutup sempurna, rendemen biji >80%, batang kokoh, tahan terhadap serangan hawar daun, penyakit bulai dan busuk tongkol, mempunyai adaptasi yang cukup luas baik di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Selain itu, NASA 29 mempunyai penampilan yang sangat menarik dimana kelobot tertutup rapat sehingga jika panen saat kondisi hujan air hujan tidak mudah masuk ke tongkol yang dapat menyebabkan biji berkecambah.
Jagung hibrida NASA 29 telah didesiminasikan kepada masyarakat mulai tahun 2016 dalam skala luas. Para petani dengan cepat mengadopsi jagung hibrida NASA 29, sehingga program pemerintah untuk mewujudkan swasembada jagung berkelanjutan dapat dicapai.
Adapun keunggulan jagung hibrida NASA 29 yakni pengisian biji pada tongkol penuh dan kelobot tertutup sempurna, rendemen biji >80%, batang kokoh, tahan terhadap serangan hawar daun, penyakit bulai dan busuk tongkol, mempunyai adaptasi yang cukup luas baik di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Selain itu, NASA 29 mempunyai penampilan yang sangat menarik dimana kelobot tertutup rapat sehingga jika panen saat kondisi hujan air hujan tidak mudah masuk ke tongkol yang dapat menyebabkan biji berkecambah.
Jagung hibrida NASA 29 telah didesiminasikan kepada masyarakat mulai tahun 2016 dalam skala luas. Para petani dengan cepat mengadopsi jagung hibrida NASA 29, sehingga program pemerintah untuk mewujudkan swasembada jagung berkelanjutan dapat dicapai.
(shf)
tulis komentar anda