Panen Perdana Benih Jagung Hibrida NASA 29 di Bone, Nurdin Abdullah: Saya Bangga

Minggu, 14 Februari 2021 - 21:44 WIB
Nurdin menegaskan, dengan bibit berkualitas maka akan dihasilkan pula jagung yang berkualitas. Ia juga terus berkomitmen meningkatkan jumlah dan kualitas produksi jagung, termasuk melalui research. Termasuk kepada para peneliti, dengan belajar ke luar negeri.

Negara bagian Minnesota di Amerika Serikat, lanjutnya, memiliki produksi jagung hingga 29 ton/per hektare. "Semoga setiap tahun ada inovasi-inovasi baru," harapnya. Ia berharap, sebagai negara agraris, yang paling makmur adalah petani. Karena sektor pertanian tahan terhadap krisis ekonomi.

"Hasil pertanian, tidak pernah tidak laku. Karena tidak ada orang yang menunda makan. Ke depan sektor pertanian harus menjadi unggulan kita. Ke depan bukan lagi perang dunia menjadi ancaman, tetapi krisis pangan dunia. Peluang Indonesia muncul sebagai negara besar. Karena kita menguasai pangan. Kita produksi sepanjang tahun," ungkapnya.

Tugas pemerintah, lanjutnya, menghadirkan pupuk dan bibit unggul, serta sistem pemasaran yang memberikan kepastian pada petani.

Wakil Bupati Bone, H Ambo Dalle yang hadir pada acara tersebut menjelaskan, Kabupaten Bone memiliki lahan pertanian sawah untuk padi 118.000 hektare. Produksi setiap tahun hampir 1 juta ton. Serta lahan jagung 50.000 hektare.

"Permasalah setiap tahun adalah terkait bibit. Alhamdulillah berkat program gubernur untuk mandiri bibit, ternyata Bone dijadikan pilihan pertama untuk bibit hibrida. Ini pertama, karena bibit hibrida itu dihasilkan luar negeri. Alhamdulillah sekarang di dalam negeri dan itu Unra," paparnya.

Dia berharap, ke depan tidak akan ada lagi persoalan bibit. Masyarakat Unra punya sejarah masa lalu. Sebagai orang-orang berani melawan penjajah, konteks sekarang berani melakukan inovasi. "Konteks sekarang bisa menerima pembaharuan untuk menanam bibit hibrida di Kabupaten Bone. Ini luar biasa," tambahnya.

Salah seorang petani, Muhammad Zuhri, mengaku sangat terbantu dengan hadirnya program pemerintah. Dan hadirnya PT Citra Indonesia (Perseroda) sebagai penyangga hasil pertanian. "Ini tentu kami merasa terbantu dengan perusahaan ini," sebutnya.

NASA 29 memiliki umur panen 100 hari dengan warna biji kuning-oranye. Potensi hasil yang tinggi mencapai 13,5 ton/hektare. Selain potensi hasil yang tinggi, jagung ini memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar.

Keunggulan jagung hibrida tongkol ganda NASA 29 ini adalah stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau saat biji sudah masak/waktu untuk panen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content