Virus Corona Mewabah, Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa di Jabar Meningkat

Jum'at, 17 April 2020 - 18:55 WIB
RSJ Cisarua Provinsi Jabar di Cisarua, Lembang, KBB mengobati para ODGJ. Foto/SINDOnews/Dok
BANDUNG - Wabah virus Corona atau Covid-19 yang semakin luas di Jawa Barat, menyebabkan jumlah orang dengan ganggu jiwa (ODGJ) meningkat. Penyebabnya, wabah ini mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan kemampuan ekonomi menurun drastis sehingga memicu kecemasan dan stres berkepanjangan.

Fakta itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar Berli Hamdani. "Pastinya (jumlah ODGJ di Jabar) ada (peningkatan), walaupun belum ada data. Tetapi kunjungan ke RSJ (rumah sakit jiwa) di Jabar semakin naik," kata Berli, saat dihubungi via pesan singkat, Jumat (17/4/2020).

Berli mengemukakan, di jalan-jalan yang lengang, banyak terlihat ODGJ, gelandangan, dan pengemis semakin banyak berkeliaran. "Di beberapa flyover mereka ((gepeng) bergerombol," ujar Kadinkes.



Untuk manangani masalah ini, tutur Berli, Dinkes Jabar segera melakukan langkah, yakni berkordinasi dengan dinas terkait, pemerintah kota dan Kabupaten untuk melakukam pelacakan terhadap para ODGJ tersebut. "Pemerintah Kota Kabupaten, melakukan pelacakan sampai pada merujuk. Sementara Provinsi merawat di RSJ," tutur Berli.

Humas RSJ Provinsi Jabar di Cisarua, Kabupaten Bandung Bandung Barat Yuni Lestari mengatakan, RSJ Pemprov Jabar, telah menerapakan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 di kalangan pasien ODGJ.

Seluruh petugas kesehatan atau petugas non-kesehatan seperti contohnya satpam, telah diberikan alat pelindung diri serta penerapan sosial distancing, kepada mereka yang berkunjung ke RSJ.

"Sementara, untuk skrining Covid terhadap para pasien ODGJ, kami menyediakan ruang khusus, melaksanakan SOP Covid untuk pasien ODP, PDP, atau OTG," kata Yuni.

Sementara itu, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, mencatat puluhan ribu pekerja di Jabar terkena kebijakan dirumahkan dan PHK akibat mewabahnya virus Corona.

"Dari hasil pendataan, tercatat 340 perusahaan yang melaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 11.260 pekerja," kata Kadisnakertrans Jabar M Ade Afriandi.

Pemutusan hubungan kerja itu paling banyak terjadi di wilayah II Jabar yang meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Subang, dan Purwakarta. "Total di wilayah dua ini mencapai 5.800 yang di putus hubungan kerjanya," ujar dia.
(awd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content