Gasak Uang 1.000 Nasabah, Napi Turki dan Bulgaria Mampu Bobol 8 Bank di Bali
Selasa, 09 Februari 2021 - 18:27 WIB
DENPASAR - Kejahatan skimming yang diotaki dua napi warga negara asing (WNA) di Lapas Kerobokan Bali, sungguh luar biasa. Ada sekitar 1.000 nasabah dari delapan bank yang dibobol saldo rekeningya .
"Dari satu bank saja, kerugiannya Rp3 miliar ," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, AKBP Ambariyadi Wijaya dalam jumpa pers, Selasa (9/2/2021).
Untuk kerugian tujuh bank lainnya masih diselidiki. "Masih terus didata untuk total kerugiannya," ujar mantan Kapolres Probolinggo ini.
Polisi masih memeriksa 234 kartu ATM palsu yang diduga sudah diisi dengan data nasabah yang diperoleh dari pemasangan alat skimmer di ruang ATM .
Selain itu, ada lima buah ponsel yang diduga berisi data nasabah masih dilacak oleh unit cyber Polda Bali. "Pelaku yang jadi pengendali di Lapas juga masih diperiksa," ujar Wijaya.
Keduanya adalah napi WNA, Dogan Kimis dari Turki dan Aldo dari Bulgaria. Keterlibatan keduanya terungkap dari ditangkapnya empat pelaku pembobol kartu ATM , 8 Januari 2021.
Keempatnya adalah WNI, yaitu Aris Said, Putu Rediarsa, Christoper Diaz dan Endang Indriyawati. Tiga pelaku di antaranya mantan napi kasus narkoba dan penggelapan di Lapas Kerobokan.
Wijaya menambahkan, sejak 2018 sampai sekarang, ada 22 kasus skimming yang telah diungkap dengan jumlah tersangka 45 orang. "Terdiri warga Bulgaria 19 orang, Rumania 12, Polandia 2, Filipina 2, Ukraina 1, Turki 1 dan WNI 7 orang," pungkasnya.
Baca Juga
"Dari satu bank saja, kerugiannya Rp3 miliar ," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, AKBP Ambariyadi Wijaya dalam jumpa pers, Selasa (9/2/2021).
Untuk kerugian tujuh bank lainnya masih diselidiki. "Masih terus didata untuk total kerugiannya," ujar mantan Kapolres Probolinggo ini.
Polisi masih memeriksa 234 kartu ATM palsu yang diduga sudah diisi dengan data nasabah yang diperoleh dari pemasangan alat skimmer di ruang ATM .
Baca Juga
Selain itu, ada lima buah ponsel yang diduga berisi data nasabah masih dilacak oleh unit cyber Polda Bali. "Pelaku yang jadi pengendali di Lapas juga masih diperiksa," ujar Wijaya.
Keduanya adalah napi WNA, Dogan Kimis dari Turki dan Aldo dari Bulgaria. Keterlibatan keduanya terungkap dari ditangkapnya empat pelaku pembobol kartu ATM , 8 Januari 2021.
Keempatnya adalah WNI, yaitu Aris Said, Putu Rediarsa, Christoper Diaz dan Endang Indriyawati. Tiga pelaku di antaranya mantan napi kasus narkoba dan penggelapan di Lapas Kerobokan.
Wijaya menambahkan, sejak 2018 sampai sekarang, ada 22 kasus skimming yang telah diungkap dengan jumlah tersangka 45 orang. "Terdiri warga Bulgaria 19 orang, Rumania 12, Polandia 2, Filipina 2, Ukraina 1, Turki 1 dan WNI 7 orang," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda