Banjir Bandang Makin Sering Menerjang, Begini Penjelasan Pakar Mitigasi Bencana ITS

Senin, 01 Februari 2021 - 18:12 WIB
Banjir Bandang Makin...
Pakar mitigasi bencana ITS Surabaya Dr Amien Widodo menuturkan, apabila gunung berhutan lebat maka air hujan semusim akan terserap ke tanah lebih dari 80%. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Di berbagai kabupaten/kota di Indonesia kembali menghadapi bencana alam berupa banjir bandang . Setelah Kalimantan Selatan, kawasan Puncak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor juga diterjang banjir bandang yang cukup mengerikan.



Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Amien Widodo menuturkan, apabila gunung berhutan lebat, maka air hujan semusim akan terserap ke dalam tanah dengan kuantitas sebanyak lebih dari 80%.





"Air serapan itu yang menjadi sumber air bersih, setelah melalui filter alami di dalam tanah dan dikeluarkan melalui mata air," kata Amien, Senin (1/2/2021).

Ia melanjutkan, mata air yang disinggungnya, selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum juga memiliki peran penting dalam proses suplai air sungai yang terletak di sekeliling gunung.

Kebermanfaatan hutan asli di pegunungan, katanya, sangat mempengaruhi tata iklim, tata air, dan tata angin. Energi dari air hujan yang jatuh akan dapat ditahan kanopi hutan dan masuk lewat serasah hingga meresap ke tanah. Air suplai ini akan memberi asupan pada ekosistem, baik kepada makroorganisme maupun mikroorganisme. Sehingga, dapat terwujud variasi sumber daya hayati di sana.

“Tetumbuhan inilah yang kemudian menjaga stabilitas tanah dengan sistem perakarannya,” ungkapnya.

Tanpa bantuan akar serabut yang menahan struktur tanah, dan tanpa akar tunjang yang menjadi angker (paku) di dalam tanah, banjir yang mungkin semula kecil dapat berubah menjadi bencana banjir bandang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content