Tanggul Jalur Sungai Citanduy di Pangandaran Terancam Jebol
Minggu, 31 Januari 2021 - 02:02 WIB
PANGANDARAN - Hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pangandaran menyebabkan tanggul di jalur Sungai Citanduy terancam jebol. Relawan Tagana Kabupaten Pangandaran Aceng Atin mengatakan, saat ini warga dihantui rasa takut dengan kondisi tanggul Cilisung 2 yang sudah jebol.
"Tanggul jalur sungai Citanduy yang jebol ada lima titik, ini sangat membahayakan dan masyarakat sangat cemas," kata dia, Sabtu (30/1/2021. Baca juga: Tanggul Sungai Bah Hapal Jebol, 6 Desa di Kabupaten Batubara Terendam Banjir
Keberadaan tanggul yang jebol tersebut berada pada perbatasan desa dan perbatasan Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya. "Lokasinya tepat di Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, tetapi jika jebol yang akan terdampak warga satu desa yang berada di Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang," tambahnya.
Aceng mengaku pernah ada penanganan normalisasi sungai, tetapi tidak tepat sasaran lantaran hanya mengeruk badan sungai. "Setelah dikeruk, ketinggian dataran air pada permukaan sungai tetap saja seperti sebelum dikeruk," terang Aceng.
Aceng menjelaskan, harusnya penanganan yang diinginkan oleh masyarakat adalah dengan cara memperbaiki tanggulnya supaya kuat disaat musim hujan dan air sedang besar. "Warga yang berada di daerah lokasi tersebut setiap tahun mengalami hal serupa, bahkan areal pertanian sawah juga terancam terendam," jelasnya.
Untuk upaya pencegahan banjir dampak tanggul jebol , masyarakat gotongroyong menutup tanggul yang jebol menggunakan karung berisi tanah. "Namun setelah ditimbun karung berisi tanah air tetap saja rembes dan kondisinya sangat membahayakan," pungkas Aceng.
"Tanggul jalur sungai Citanduy yang jebol ada lima titik, ini sangat membahayakan dan masyarakat sangat cemas," kata dia, Sabtu (30/1/2021. Baca juga: Tanggul Sungai Bah Hapal Jebol, 6 Desa di Kabupaten Batubara Terendam Banjir
Keberadaan tanggul yang jebol tersebut berada pada perbatasan desa dan perbatasan Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya. "Lokasinya tepat di Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, tetapi jika jebol yang akan terdampak warga satu desa yang berada di Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang," tambahnya.
Aceng mengaku pernah ada penanganan normalisasi sungai, tetapi tidak tepat sasaran lantaran hanya mengeruk badan sungai. "Setelah dikeruk, ketinggian dataran air pada permukaan sungai tetap saja seperti sebelum dikeruk," terang Aceng.
Aceng menjelaskan, harusnya penanganan yang diinginkan oleh masyarakat adalah dengan cara memperbaiki tanggulnya supaya kuat disaat musim hujan dan air sedang besar. "Warga yang berada di daerah lokasi tersebut setiap tahun mengalami hal serupa, bahkan areal pertanian sawah juga terancam terendam," jelasnya.
Baca Juga
Untuk upaya pencegahan banjir dampak tanggul jebol , masyarakat gotongroyong menutup tanggul yang jebol menggunakan karung berisi tanah. "Namun setelah ditimbun karung berisi tanah air tetap saja rembes dan kondisinya sangat membahayakan," pungkas Aceng.
(don)
tulis komentar anda