Unpad Temukan Mesin Ekstraksi RNA untuk Percepat Tes PCR
Minggu, 17 Januari 2021 - 10:25 WIB
Tim peneliti Unpad juga telah menciptakan VTM mandiri yang mampu menginaktivasi virus. Sehingga RNA-nya dapat terlihat saat masih di medium, “AutoMagER” mampu mendapatkan RNA yang benar-benar murni karena banyak dilakukan proses pemecahan sel.
Savira menjelaskan, “AutoMagER” ini juga sudah didukung dengan produksi reagen mandiri. Kit reagen yang dinamai “ExPAD” ini merupakan kit ekstraksi RNA dengan basis magnetik beads yang dikembangkan peneliti dari Finder U-CoE Unpad.
Produk ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri terkait mesin robotik ekstraksi RNA beserta plate dan reagennya. Saat ini, AutoMagER masih menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Distem kerja AutoMagER mengadaptasi mesin ekstraksi “Kingfisher”, atau mesin ekstraksi yang dinilai paling baik di antara mesin ekstraksi lain yang ada di pasaran. Kapasitas ekstraksinya pun menyamai dengan mesin Kingfisher, yaitu 96 sampel setiap kali operasi.
Proses ekstraksi 96 sampel tersebut juga hanya memakan waktu sekira 1-2 jam. Angka ini jauh lebih banyak dibanding mesin ekstraksi dari Korea Selatan yang hanya memiliki kapasitas ekstraksi sekira 18-30 sampel.
“Kenapa kita mengambil standar Kingfisher, karena sebelumnya kita sudah pakai dan mesinnya bagus. Karena itu, kita memilih standar yang paling bagus,” ujarnya.
Hampir seluruh material dan proses produksi dilakukan di dalam negeri. Bahkan, pihaknya berencana untuk mengembangkan AutoMagER sesuai dengan kebutuhan pengguna. Artinya, perangkat bisa dimodifikasi programnya sehingga kinerjanya mampu menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pengguna.
Lihat Juga: Sesalkan Kasus Bullying PPDS Unpad di RSHS, Pj Gubernur Jabar: Jangan Ada Lagi Perundungan!
Savira menjelaskan, “AutoMagER” ini juga sudah didukung dengan produksi reagen mandiri. Kit reagen yang dinamai “ExPAD” ini merupakan kit ekstraksi RNA dengan basis magnetik beads yang dikembangkan peneliti dari Finder U-CoE Unpad.
Produk ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri terkait mesin robotik ekstraksi RNA beserta plate dan reagennya. Saat ini, AutoMagER masih menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Distem kerja AutoMagER mengadaptasi mesin ekstraksi “Kingfisher”, atau mesin ekstraksi yang dinilai paling baik di antara mesin ekstraksi lain yang ada di pasaran. Kapasitas ekstraksinya pun menyamai dengan mesin Kingfisher, yaitu 96 sampel setiap kali operasi.
Proses ekstraksi 96 sampel tersebut juga hanya memakan waktu sekira 1-2 jam. Angka ini jauh lebih banyak dibanding mesin ekstraksi dari Korea Selatan yang hanya memiliki kapasitas ekstraksi sekira 18-30 sampel.
“Kenapa kita mengambil standar Kingfisher, karena sebelumnya kita sudah pakai dan mesinnya bagus. Karena itu, kita memilih standar yang paling bagus,” ujarnya.
Hampir seluruh material dan proses produksi dilakukan di dalam negeri. Bahkan, pihaknya berencana untuk mengembangkan AutoMagER sesuai dengan kebutuhan pengguna. Artinya, perangkat bisa dimodifikasi programnya sehingga kinerjanya mampu menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pengguna.
Lihat Juga: Sesalkan Kasus Bullying PPDS Unpad di RSHS, Pj Gubernur Jabar: Jangan Ada Lagi Perundungan!
(shf)
tulis komentar anda