Gagas Sekolah Cukur, Milenial Bandung Buka Peluang Usaha di Tengah Pandemi

Sabtu, 16 Januari 2021 - 16:09 WIB
Caption: Salah satu trainer Sekolah Cukur Bandung mencukur rambut Kepala Disnakertrans Jabar, Rachmat Taufik Garsadi dalam pembukaan Sekolah Cukur Bandung, Sabtu (16/1/2021). SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
BANDUNG - Terinspirasi oleh banyaknya pengangguran akibat pandemi COVID-19, sejumlah milenial di Kota Bandung berupaya menghadirkan peluang usaha dengan mendirikan Sekolah Cukur Bandung.

CEO Sekolah Cukur Bandung, Armor Toreador mengakui, tujuan hadirnya sekolah cukur rambut itu salah satunya sebagai solusi bagi masyarakat yang menganggur akibat pandemi COVID-19 .

"Melalui sekolah cukur ini, mereka diharapkan punya keahlian dan siap kerja. Bahkan, ketika tidak punya modal, dengan keterampilan itu mereka bisa membuka cukur panggilan karena punya skill dan keterampilan yang diterapkan," tutur Armor di sela pembukaan Sekolah Cukur Bandung di kawasan Babakan Surabaya, Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu (16/1/2021).

Tidak hanya praktik, lanjut Armor, para peserta Sekolah Cukur Bandung juga dibekali teori hingga manajemen bisnis cukur. Sehingga, setelah mengikuti pelatihan, mereka diharapkan mampu berusaha secara mandiri.

Armor juga menyebutkan, trainer Sekolah Cukur Bandung merupakan capster barbershop berpengalaman dan profesional. Bahkan, salah satu di antaranya tercatat sebagai capster barbershop terbaik di Indonesia.



"Kita ada teori dan praktiknya. Teorinya itu pengenalan dan bagian-bagian rambut, sedangkan praktiknya nanti langsung ke lapangan. Nanti juga diberikan tugas program kelompok," ujar dia.

Armor berharap, kehadiran Sekolah Cukur Bandung dengan fasilitasnya yang ditawarkan dapat dimaksimalkan oleh masyarakat, agar masyarakat bisa tetap produktif di tengah pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrasn) Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi yang turut hadir dalam pembukaan Sekolah Cukur Bandung mengapresiasi gagasan para milenial Kota Bandung itu.

"Luar biasa ya karena ini dikemas dan diinisiasi oleh anak-anak muda yang mengetahui kondisi (pandemi) COVID-19 ini," ungkap Taufik.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More