PPKM Diterapkan, ACT Kembali Aktifkan Layanan Antar Pangan Gratis
Selasa, 12 Januari 2021 - 11:08 WIB
SURABAYA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengaktifkan layanan antar pangan gratis Humanity Careline (HCL). Layanan dengan tema “Semakin Luas Membantu, Semakin Banyak Bahagia” ini untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar, mengatakan aktivasi kembali Operasi Pangan Gratis dan Humanity Care Line sebagai sebuah solusi. Sebuah program untuk merespon dan melayani masyarakat Indonesia khususnya kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan utama manusia. (Baca juga: Pegadaian Serahkan Bantuan DKU ke ACT dalam Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan)
"Tahun 2021 adalah tahun yang optimis. Namun yang perlu kita ingat dan sadar masyarakat miskin masih panik, terutama di tengah PSBB, di mana kebutuhan pangan adalah hal yang paling riskan,” katanya melalui siaran pers, Selasa (12/1).
Humanity Care Line, lanjutnya, menjadi salah satu program andalan ACT sebagai turunan Operasi Pangan Gratis. Dalam proses pengiriman bantuan, ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan.
Selain untuk menghindari kerumunan, jangkaun bantuan pangan akan semakin meluas karena paket langsung diantarkan oleh kurir ojek daring ke rumah penerima manfaat. Selain itu, sistem HCL juga terus dikembangkan sehingga mampu melayani panggilan masyarakat selama 24 jam. Program Operasi Pangan Gratis akan aktif di 61 cabang ACT secara serentak.
Executive Vice President ACT, Insan Nurrochman, menekankan urgensi dari Humanity Care Line yang aktif kembali. Untuk awal tahun ini, pihkanya berikhtiar akan memberikan bantuan kepada 1.000 penerima manfaat setiap harinya.
Program awal disalurkan di Jabodetabek kemudian berlanjut di berbagai daerah lainnya. Sepanjang tahun lalu dan awal tahun ini, dampak kesehatan menjadi salah satu konsekuensi dari pandemi COVID-19.
"Selain dampak kesehatan dan kematian, kita harus tahu bahwa dampak ekonomi semakin meningkat juga. Ada 29 ribu orang yang di PHK. Hilangnya pekerjaan di akar rumput semakin meningkatkan angka kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Separo dari UMKM sudah terdampak akibat turunnya daya beli masyarakat, sedangkan UMKM menopang sekitar 60% PDB Indonesia. Maka kita harus serius mencermati ini semua,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan di awal tahun 2020, Humanity Care Line telah melayani lebih dari 1,6 juta jiwa dengan 257 ribu KK yang tersebar di 13 kota/kabupaten, dengan melibatkan lebih dari 50.000 ojek daring. Program ini hadir sebagai layanan antar pangan gratis bagi masyarakat terdampak pandemi dan karantina wilayah.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar, mengatakan aktivasi kembali Operasi Pangan Gratis dan Humanity Care Line sebagai sebuah solusi. Sebuah program untuk merespon dan melayani masyarakat Indonesia khususnya kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan utama manusia. (Baca juga: Pegadaian Serahkan Bantuan DKU ke ACT dalam Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan)
"Tahun 2021 adalah tahun yang optimis. Namun yang perlu kita ingat dan sadar masyarakat miskin masih panik, terutama di tengah PSBB, di mana kebutuhan pangan adalah hal yang paling riskan,” katanya melalui siaran pers, Selasa (12/1).
Humanity Care Line, lanjutnya, menjadi salah satu program andalan ACT sebagai turunan Operasi Pangan Gratis. Dalam proses pengiriman bantuan, ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan.
Selain untuk menghindari kerumunan, jangkaun bantuan pangan akan semakin meluas karena paket langsung diantarkan oleh kurir ojek daring ke rumah penerima manfaat. Selain itu, sistem HCL juga terus dikembangkan sehingga mampu melayani panggilan masyarakat selama 24 jam. Program Operasi Pangan Gratis akan aktif di 61 cabang ACT secara serentak.
Executive Vice President ACT, Insan Nurrochman, menekankan urgensi dari Humanity Care Line yang aktif kembali. Untuk awal tahun ini, pihkanya berikhtiar akan memberikan bantuan kepada 1.000 penerima manfaat setiap harinya.
Program awal disalurkan di Jabodetabek kemudian berlanjut di berbagai daerah lainnya. Sepanjang tahun lalu dan awal tahun ini, dampak kesehatan menjadi salah satu konsekuensi dari pandemi COVID-19.
"Selain dampak kesehatan dan kematian, kita harus tahu bahwa dampak ekonomi semakin meningkat juga. Ada 29 ribu orang yang di PHK. Hilangnya pekerjaan di akar rumput semakin meningkatkan angka kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Separo dari UMKM sudah terdampak akibat turunnya daya beli masyarakat, sedangkan UMKM menopang sekitar 60% PDB Indonesia. Maka kita harus serius mencermati ini semua,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan di awal tahun 2020, Humanity Care Line telah melayani lebih dari 1,6 juta jiwa dengan 257 ribu KK yang tersebar di 13 kota/kabupaten, dengan melibatkan lebih dari 50.000 ojek daring. Program ini hadir sebagai layanan antar pangan gratis bagi masyarakat terdampak pandemi dan karantina wilayah.
tulis komentar anda