1.667 Personel Satgas Siap Gelar Patroli Penerapan PPKM di Jatim

Senin, 11 Januari 2021 - 13:12 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko (kiri) menunjukkan sejumlah skema penerapan PPKM di Jatim. Foto/Lukman
SURABAYA - Sebanyak 1.667 personel Satuan Tugas (Satgas) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur (Jatim) akan melakukan patroli kepatuhan masyarakat dalam menerapkan aturan PPKM.

Jumlah tersebut terdiri dari 837 personel dari Polda Jatim, 445 personel cadangan Polda Jatim, 335 personel TNI dan 492 personel dari instansi lain.

"Kami akan lakukan patroli. Bagaimana penerapan masyarakat di lapangan. Kita akan cek tempat ibadah, pusat perbelanjaan, tempat hiburan. Pada intinya, Polda Jatim mendukung kebijakan PPKM ini," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, di Mapolda Jatim, Senin (11/1/2021).



Berikut sejumlah poin terkait PPKM di 11 kabupaten dan kota di Jatim. Diantaranya, membatasi tempat kerja perkantoran dengan menerapkan work from home (WFH) sebesar 75% dan work from office (WFO) sebesar 25% dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat. Lalu melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/online.

Sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat. Kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25%) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran.

Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 19.00 WIB. Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

(Baca juga: Hari Pertama PPKM di Surabaya, Masih Banyak Pelanggaran)

Mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Lebih jauh Gatot menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan penyekatan di tiga titik pintu keluar masuk Surabaya. Diantaranya di Bundaran Waru, Jembatan Suramadu dan Romo Kalisari. Penyekatan ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran kasus COVID-19.

(Baca juga: Polantas Sidoarjo Gelar Salat Ghaib dan Doa Bersama untuk Korban Sriwijaya Air)

"Dalam pengendalian kasus virus corona, kami juga kembali menghidupkan Kampung Tangguh Semeru," ujar Gatot.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content