Usai Libur Nataru Kasus COVID-19 di Cimahi Tidak Mengalami Lonjakan

Senin, 04 Januari 2021 - 15:48 WIB
Foto: Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
CIMAHI - Usai perayaan libur Natal dan Tahun Baru kasus COVID-19 di Kota Cimahi tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Padahal sebelumnya sempat ada kekhawatiran jika pascalibur panjang kasus COVID-19 akan terus mengalami penambahan di masyarakat.

Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengaku lega dengan tidak adanya kenaikan kasus COVID-19 usai libur bersama. Itu menandakan jika masyarakat sudah sadar dan mau disiplin menerapkan protokol kesehatan ketika ke luar rumah. (Baca juga: Biker Cimahi Naik Haji Pakai Motor Demi Doakan Kesembuhan Ibu)

"Kasus COVID-19 tidak ada kenaikan, yang meninggal juga tidak ada penambahan. Kabar baiknya angka kesembuhan terus naik," ucapnya, Senin (4/1/2021).



Dirinya menyebutkan, upaya sosialisasi yang terus menerus sejak sebelum Natal dipatuhi oleh masyarakat. Seperti perayaan Natal yang hanya diperbolehkan dengan kehadiran jamaat 50% serta dilakukan virtual berhasil mencegah penyebaran COVID-19.

Kemudian, lanjut dia, pada saat malam Tahun Baru bahwa masyarakat dilarang menggelar perayaan juga selama pantauan tidak ada yang merayakan. Bahkan cafe, restoran, rumah makan, dan pusat perbelanjaan yang diminta tutup pukul 21.00 WIB juga dilakukan.

"Kita sempat keliling pada malam Tahun Baru dan jam sembilan malam cafe, restoran, toko, mereka sudah pada tutup. Ini bagus artinya masyarakat bisa bersinergi dan mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19," tuturnya.

Menurutnya, saat ini kasus COVID-19 di Cimahi yang terkonfirmasi mencapai 2.157 kasus. Rinciannya 623 orang masih positif aktif, 1.477 orang dinyatakan sembuh, dan 57 orang meninggal dunia. Masih cukup tinggi sehingga ruang isolasi tingkat keterisiannya penuh, karena ada yang merawat pasien dari daerah tetangga. (Baca juga: Plt Wali Kota Cimahi Serahkan SK CPNS, Satu Formasi Tidak Terisi)

"Mengatasi hal itu kami siapkan ruangan isolasi di puskesmas yang bisa menampung maksimal 20 orang. Serta bekerja sama dengan satuan TNI, baik tenaga kesehatan ataupun ruang perawatan yang sewaktu-waktu bisa dipakai khususnya untuk menampung pasien dengan gejala ringan," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content