Persebaran COVID-19 Meningkat, 7 Kecamatan di Blora Masuk Zona Merah
Kamis, 14 Mei 2020 - 13:29 WIB
BLORA - Persebaran virus Corona ( COVID -19) di Kabupaten Blora, Jawa Tegah terus meningkat. Dampaknya 7 kecamatan ditetapkan sebagai zona merah karena sudah ada kasus positif COVID-19. Sementara dari total 16 kecamatan, hanya menyisakan empat kecamatan yang masih zona hijau, yakni Kecamatan Japah, Tunjungan, Bogorejo, dan Jiken.
“Tujuh kecamatan yang masuk zona merah itu adalah Blora Kota, Cepu, Jepon, Ngawen, Kunduran, Kradenan, dan Jati. Sedangkan zona orange yang sudah ada kasus rapid test reaktif adalah Kecamatan Sambong, Kedungtuban, Randublatung, Banjarejo, dan Todanan,” ucap Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, Kamis (14/5/2020). (Baca juga: Sadis, Gadis Cantik Dibantai di Depan Teman Prianya oleh Kakak Beradik)
Dia mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah guna mencegah penularan virus Corona. Berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan menjadi cara yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. (Baca juga: Budak Sabu asal Mendawai Dibekuk, Modus Disimpan di Kotak Kabel Data)
“Semoga yang masih hijau ini tetap bertahan. Kuncinya seluruh masyarakat harus tertib dan patuh pada protokol kesehatan yang seringkali disampaikan pemerintah,” lanjut Wakil Bupati. (Baca juga: Tolak Rapid Test Pedagang Sayur di Malang Marahi Polisi)
Arief menambahkan, perkembangan persebaran wabah COVID-19 di Kabupaten Blora masih terus meningkat. Adapun rinciannya orang tanpa gejala (OTG) ada 164 orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) masih 40 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 13 orang, rapid test reaktif meningkat jadi 54 orang.
“Rapid test reaktif semakin bertambah karena hasil tracking para pendatang dan petugas medis. Selanjutnya yang positif Covid-19 secara lab PCR (swab test) ada 12 orang (3 meninggal, 9 sedang dirawat),” jelasnya.
“Tujuh kecamatan yang masuk zona merah itu adalah Blora Kota, Cepu, Jepon, Ngawen, Kunduran, Kradenan, dan Jati. Sedangkan zona orange yang sudah ada kasus rapid test reaktif adalah Kecamatan Sambong, Kedungtuban, Randublatung, Banjarejo, dan Todanan,” ucap Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, Kamis (14/5/2020). (Baca juga: Sadis, Gadis Cantik Dibantai di Depan Teman Prianya oleh Kakak Beradik)
Dia mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah guna mencegah penularan virus Corona. Berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan menjadi cara yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. (Baca juga: Budak Sabu asal Mendawai Dibekuk, Modus Disimpan di Kotak Kabel Data)
“Semoga yang masih hijau ini tetap bertahan. Kuncinya seluruh masyarakat harus tertib dan patuh pada protokol kesehatan yang seringkali disampaikan pemerintah,” lanjut Wakil Bupati. (Baca juga: Tolak Rapid Test Pedagang Sayur di Malang Marahi Polisi)
Arief menambahkan, perkembangan persebaran wabah COVID-19 di Kabupaten Blora masih terus meningkat. Adapun rinciannya orang tanpa gejala (OTG) ada 164 orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) masih 40 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 13 orang, rapid test reaktif meningkat jadi 54 orang.
“Rapid test reaktif semakin bertambah karena hasil tracking para pendatang dan petugas medis. Selanjutnya yang positif Covid-19 secara lab PCR (swab test) ada 12 orang (3 meninggal, 9 sedang dirawat),” jelasnya.
(shf)
tulis komentar anda