Prediksi Ledakan Kasus COVID-19 di Jawa, Begini Tanggapan Satgas Jabar
Sabtu, 26 Desember 2020 - 17:25 WIB
Daud menekankan, soal transparansi, Satgas Penanganan COVID-19 Jabar sudah sangat transparans dalam menyajikan data-data penanganan COVID-19 yang selalu diperbaharui setiap pekannya.
"Jabar itu sudah sangat transparans, data yang kita rilis setiap pekan sudah terintegrasi dengan pusat. Jadi, soal transparansi jangan diragukan. Apalagi, Gubernur selalu menekankan bahwa transparansi di Jabar itu nomor satu," tegasnya.
Lebih lanjut Daud memandang, hasil kajian epidemiolog tersebut sebagai sebuah peringatan. Bukan hanya bagi pihak Satgas Penanganan COVID-19, melainkan juga masyarakat, agar turut andil menekan potensi penularan COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
"Jadi, kajian itu warning. Bukan hanya untuk Satgas, melainkan seluruh masyarakat, agar ikut serta menerapkan protokol kesehatan 3M," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meragukan data kasus Covid-19 di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Kecilnya angka temuan kasus Covid-19 lantaran cakupan tes yang dilaksanakan juga kecil. Dengan kata lain, data yang tersaji kurang akurat ketimbang jumlah kasus sesungguhnya.
"Lihat saja nanti kita lihat dan nanti tidak lama akan menjadi ledakan yang serius di provinsi besar. Mereka barus siap PSBB dan tidak hanya mereka. Jawa ini harus siap PSBB total," kata Dicky saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020).
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
"Jabar itu sudah sangat transparans, data yang kita rilis setiap pekan sudah terintegrasi dengan pusat. Jadi, soal transparansi jangan diragukan. Apalagi, Gubernur selalu menekankan bahwa transparansi di Jabar itu nomor satu," tegasnya.
Lebih lanjut Daud memandang, hasil kajian epidemiolog tersebut sebagai sebuah peringatan. Bukan hanya bagi pihak Satgas Penanganan COVID-19, melainkan juga masyarakat, agar turut andil menekan potensi penularan COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
"Jadi, kajian itu warning. Bukan hanya untuk Satgas, melainkan seluruh masyarakat, agar ikut serta menerapkan protokol kesehatan 3M," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meragukan data kasus Covid-19 di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Kecilnya angka temuan kasus Covid-19 lantaran cakupan tes yang dilaksanakan juga kecil. Dengan kata lain, data yang tersaji kurang akurat ketimbang jumlah kasus sesungguhnya.
"Lihat saja nanti kita lihat dan nanti tidak lama akan menjadi ledakan yang serius di provinsi besar. Mereka barus siap PSBB dan tidak hanya mereka. Jawa ini harus siap PSBB total," kata Dicky saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020).
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(shf)
tulis komentar anda