Gereja Katedral Santo Petrus, Dibangun 1921 Saksi Perjalanan Keuskupan di Bandung

Sabtu, 26 Desember 2020 - 05:00 WIB
Gereja Katedral Santo Petrus yang dibangun pada tahun 1921 menjadi saksi bisu tentang perjalanan panjang perkembangan umat Katolik di (Keuskupan) Bandung, Jabar. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
BANDUNG - Setiap kali perayaan Natal , warga Bandung selalu tertuju pada sebuah gereja yang berada di Jalan Merdeka. Bangunnya menjulang tinggi di antara Markas Polrestabes Bandung dan Kantor Bank Indonesia Jawa Barat.

Bentuk bangunnya cukup unik dan mencolok, bila dibandingkan dengan gereja lainnya. Terutama posisi kubah salib yang menjulang cukup tinggi, Gereja Katedral Santo Petrus , Gereja yang masih dipakai umat katolik Bandung hingga saat ini.

(Baca juga: Gereja Kepanjen, Rose Window Berpadu Kaca Mozaik, Pernah Hancur saat Battle of Surabaya)



Kendati masih berdiri kokoh, Gereja ini terbilang berusia cukup tua. "Usianya hampir 100 tahun, tepatnya pada tahun 2021 karena pada 1921 mulai dibangun," kata Humas Gereja Katedral Santo Petrus Ceacilia Amanda.



(Baca juga: Cegah Umat Berfoto, Gereja Katedral Denpasar Tak Pasang Pohon Natal)

Dikutip dari laman katedralbandung.org, Gereja Katedral Santo Petrus ternyata menjadi saksi bisu tentang perjalanan panjang perkembangan umat Katolik di (Keuskupan) Bandung. Pada 19 Februari 1922, gereja ini diberkati atas nama Santo Petrus oleh Uskup E.S. Luypen, dnegan pastor P.J.W. Muller, S.J. Gereja diarsiteki C.P. Wolff Schoemaker, dengan M. Kunst, Ahli Bangunan.



Cerita ini dimulai sekitar tahun 1878, di mana saat itu Bandung sebagai ibukota karesidenan Priangan sudah cukup ramai, namun belum memiliki pelayanan umat Katolik sendiri. Untuk melayani umat, pastor didatangkan dari stasi terdekat, yaitu Cirebon yang berada di bawah Vikariat Apostolik Batavia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More