Pemkab Gowa Cari Solusi Jangka Panjang Selesaikan Masalah Banjir
Selasa, 22 Desember 2020 - 19:07 WIB
GOWA - Curah hujan yang semakin tinggi mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Gowa. Untuk menyelesaikan masalah ini secara permanen, Pemkab Gowa menggelar rapat koordinasi (rakor) pencegahan dan penanggulangan banjir perkotaan Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong, kantor Bupati Gowa , Selasa (22/12/2020).
Kepala Bappeda Gowa, Taufik Mursad mengatakan, rakor ini melibatkan jajaran pemerintahan di kecamatan yang rawan banjir. Mereka dilibatkan untuk melakukan kajian, apa yang menjadi penyebab banjir,untuk selunjutnya disiapkan solusi.
"Intensitas hujan tinggi ini mengakibatkan genangan dan banjir di mana-mana, sehingga Pak Bupati berinisiatif agar melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan di tiga kecamatan, yaitu Somba Opu, Pallangga dan Barombong, dengan upaya memikirkan bagaimana titik-titik (banjir) ini bisa teratasi dan dilakukan pencegahan di kemudian hari," ungkapnya.
Taufik menerangkan, dengan dilakukannya identifikasi, maka akan ditemukan program, rekomendasi atau kegiatan yang bisa menyelesaikan masalah banjir atau genangan secara permanen, sehingga tak lagi terjadi di masa yang akan datang.
Sementara itu, Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, banjir terjadi setiap tahun di Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya melakukan identifikasi permasalahan dengan cara memetakan, apa yang menjadi penyebab banjir di wilayah masing-masing.
"Harus ada perencanaan untuk mencari solusi serta langkah konkret yang bisa dirasakan masyarakat. Misalnya, di depan kantor Damkar sering kali banjir , di mana permasalahannya karena tidak tersambungnya ke saluran drainase. Sehingga, cara untuk mengatasinya yaitu menyambungkan saluran tersebut ke saluran Samsat. Hal ini dilakukan agar tahun depan tidak terjadi banjir lagi," tegasnya.
Adnan mengimbau jajarannya agar langkah pasti segera dilakukan. Ia meminta camat, kepala desa dan lurah mencatat apa yang menjadi penyebab banjir beserta solusinya, lalu masukkan ke Bappeda yang kemudian akan dikaji bersama. Adnan menekankan, bahwa dalam pemetaan itu, dipisahkanmana yang jadikewenangan kabupaten, provinsi maupun pusat, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.
"Buatkan perencanaannya dengan menyesuaikan kondisi keuangan pemerintah, setidaknya dalam satu tahun ada yang terlihat," imbaunya.
Ia berharap, rakor ini mampu menghasilkan identifikasi yang membuat Gowa bebas dari banjir dan genangan di masa yang akan datang.
Kepala Bappeda Gowa, Taufik Mursad mengatakan, rakor ini melibatkan jajaran pemerintahan di kecamatan yang rawan banjir. Mereka dilibatkan untuk melakukan kajian, apa yang menjadi penyebab banjir,untuk selunjutnya disiapkan solusi.
"Intensitas hujan tinggi ini mengakibatkan genangan dan banjir di mana-mana, sehingga Pak Bupati berinisiatif agar melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan di tiga kecamatan, yaitu Somba Opu, Pallangga dan Barombong, dengan upaya memikirkan bagaimana titik-titik (banjir) ini bisa teratasi dan dilakukan pencegahan di kemudian hari," ungkapnya.
Taufik menerangkan, dengan dilakukannya identifikasi, maka akan ditemukan program, rekomendasi atau kegiatan yang bisa menyelesaikan masalah banjir atau genangan secara permanen, sehingga tak lagi terjadi di masa yang akan datang.
Sementara itu, Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, banjir terjadi setiap tahun di Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya melakukan identifikasi permasalahan dengan cara memetakan, apa yang menjadi penyebab banjir di wilayah masing-masing.
"Harus ada perencanaan untuk mencari solusi serta langkah konkret yang bisa dirasakan masyarakat. Misalnya, di depan kantor Damkar sering kali banjir , di mana permasalahannya karena tidak tersambungnya ke saluran drainase. Sehingga, cara untuk mengatasinya yaitu menyambungkan saluran tersebut ke saluran Samsat. Hal ini dilakukan agar tahun depan tidak terjadi banjir lagi," tegasnya.
Adnan mengimbau jajarannya agar langkah pasti segera dilakukan. Ia meminta camat, kepala desa dan lurah mencatat apa yang menjadi penyebab banjir beserta solusinya, lalu masukkan ke Bappeda yang kemudian akan dikaji bersama. Adnan menekankan, bahwa dalam pemetaan itu, dipisahkanmana yang jadikewenangan kabupaten, provinsi maupun pusat, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.
"Buatkan perencanaannya dengan menyesuaikan kondisi keuangan pemerintah, setidaknya dalam satu tahun ada yang terlihat," imbaunya.
Ia berharap, rakor ini mampu menghasilkan identifikasi yang membuat Gowa bebas dari banjir dan genangan di masa yang akan datang.
(luq)
tulis komentar anda