Waduh, Akibat Pandemi Tingkat Literasi Warga Jabar Turun, Ini Langkah Pemda
Minggu, 20 Desember 2020 - 13:03 WIB
"Artinya masyarakat Jabar masih cukup baik di dalam memanfaatkan bahan bacaan, baik yang dimiliki atau yang didapatkan dari sarana lainnya," kata dia.
Sedangkan variabel ketiga dalam mengukur indeka baca masyarakat Jawa Barar ialah kebiasaan membaca masyararakat. Hasil penelitian tersebut berada di angkat 63,54.
"Kita patut bersyukur, masyarakat masih memiliki kebiasaan yang cukup. Walaupun dalam kondisi ini tidak melihat kondisi masyarakat. Mungkin di rumahnya masing-masing mereka tetap melaksanakan membaca," kata dia.
Semantara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks membaca masyarakat. Salah satunya dengan berusaha menambah sarana membaca seperti perpustakaan.
Menurut dia, saat ini perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 22.116. Jumlah ini mencapai 47,06% dari lembaga yang ada sebanyak 44.996.
Dia pun mendorong lembaga-lembaga yang belum memiliki perpustakaan agar segera membangun fasilitas membaca tersebut. Selain itu, Hadadi menyebut pihaknya terus meningkatkan ketersediaan fasilitas membaca selain perpustakaan formal.
"Kami menyediakan perpustakaan digital," ujarnya. Perpustakaan digital ini bisa diakses dengan mengunduh aplikasi candil yang sudah tersedia di google playstore dan app store.
(Baca juga: Miris Petani Milenial di Kota Cimahi Hanya Ada 12 Orang, Ketahanan Pangan Terancam)
Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya pun menyiapkan pojok bacaan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. "Ada kotak literasi cerdas yang tersedia di seluruh kecamatan di Jawa Barat. Di situ koleksi bukunya terus ditambah," katanya.
(Baca juga: Jelang Tahun Baru, Aparat Gabungan Razia Tempat Hiburan Malam di Bandung)
Sedangkan variabel ketiga dalam mengukur indeka baca masyarakat Jawa Barar ialah kebiasaan membaca masyararakat. Hasil penelitian tersebut berada di angkat 63,54.
"Kita patut bersyukur, masyarakat masih memiliki kebiasaan yang cukup. Walaupun dalam kondisi ini tidak melihat kondisi masyarakat. Mungkin di rumahnya masing-masing mereka tetap melaksanakan membaca," kata dia.
Semantara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks membaca masyarakat. Salah satunya dengan berusaha menambah sarana membaca seperti perpustakaan.
Menurut dia, saat ini perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 22.116. Jumlah ini mencapai 47,06% dari lembaga yang ada sebanyak 44.996.
Dia pun mendorong lembaga-lembaga yang belum memiliki perpustakaan agar segera membangun fasilitas membaca tersebut. Selain itu, Hadadi menyebut pihaknya terus meningkatkan ketersediaan fasilitas membaca selain perpustakaan formal.
"Kami menyediakan perpustakaan digital," ujarnya. Perpustakaan digital ini bisa diakses dengan mengunduh aplikasi candil yang sudah tersedia di google playstore dan app store.
(Baca juga: Miris Petani Milenial di Kota Cimahi Hanya Ada 12 Orang, Ketahanan Pangan Terancam)
Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya pun menyiapkan pojok bacaan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. "Ada kotak literasi cerdas yang tersedia di seluruh kecamatan di Jawa Barat. Di situ koleksi bukunya terus ditambah," katanya.
(Baca juga: Jelang Tahun Baru, Aparat Gabungan Razia Tempat Hiburan Malam di Bandung)
tulis komentar anda