Hendak Antar Makanan, Ketua RT Kaget Warganya Telah Menjadi Mayat
Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:45 WIB
Warga Perum Cisalak, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan seorang kakek yang tewas di dalam rumahnya, Jumat (18/12/2020) siang. iNews TV/Asep
TASIKMALAYA - Warga Perum Cisalak, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan seorang kakek yang tewas di dalam rumahnya, Jumat (18/12/2020) siang. Korban yang hidup sebatangkara ini diduga tewas dua hari lalu karena sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Tewasnya kakek bernama Iyus (80) ini pertamakali ditemukan seorang ketua RT setempat yang akan memberikan makanan, namun saat itu dirinya curiga karena korban terlihat sedang tertidur di kursi. Ketika dibangunkan tak bangun-bangun. Untuk memastikan apakah korban sedang tertidur atau sudah meninggal, ketua RT memanggil tetangganya untuk bersama-sama memastikan.
Mendapat laporan dari warga, tim kesehatan dan polisi dari unit identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya melakukan olah TKP dan memintai keterangan dari sejumlah saksi. "Karena dikhawatirkan korban meninggal akibat COVID-19, petugas yang melakukan olah TKP mengenakan baju hazmat dan alat pelindung diri lengkap," ujar Oni Sahroni, Ketua RT setempat.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Usai dilakukan visum dan olah TKP, jasad korban langsung dimandikan untuk dimakamkan di pemakaman umum yang berada tidak jauh dari perumahan. (Baca: Sekali Kencan untuk Layanan Ranjang, Artis Seksi TA Pasang Tarif Rp 75 Juta).
Selama ini, korban hidup sendiri tak ada keluarga maupun anak. Untuk kebutuhan makan saja, korban mengandalkan pemberian tetangga karena korban sudah tak mampu bekerja. Jika korban sedang tidak berada di rumah, makanan itu digantungkan di paku di rumahnya yang sudah biasa," pungkasnya.
Tewasnya kakek bernama Iyus (80) ini pertamakali ditemukan seorang ketua RT setempat yang akan memberikan makanan, namun saat itu dirinya curiga karena korban terlihat sedang tertidur di kursi. Ketika dibangunkan tak bangun-bangun. Untuk memastikan apakah korban sedang tertidur atau sudah meninggal, ketua RT memanggil tetangganya untuk bersama-sama memastikan.
Mendapat laporan dari warga, tim kesehatan dan polisi dari unit identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya melakukan olah TKP dan memintai keterangan dari sejumlah saksi. "Karena dikhawatirkan korban meninggal akibat COVID-19, petugas yang melakukan olah TKP mengenakan baju hazmat dan alat pelindung diri lengkap," ujar Oni Sahroni, Ketua RT setempat.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Usai dilakukan visum dan olah TKP, jasad korban langsung dimandikan untuk dimakamkan di pemakaman umum yang berada tidak jauh dari perumahan. (Baca: Sekali Kencan untuk Layanan Ranjang, Artis Seksi TA Pasang Tarif Rp 75 Juta).
Selama ini, korban hidup sendiri tak ada keluarga maupun anak. Untuk kebutuhan makan saja, korban mengandalkan pemberian tetangga karena korban sudah tak mampu bekerja. Jika korban sedang tidak berada di rumah, makanan itu digantungkan di paku di rumahnya yang sudah biasa," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda