Pasien COVID-19 di Jatim Meningkat, Khofifah Sebut Warga Lengah Terapkan Protokol Kesehatan
Rabu, 16 Desember 2020 - 17:16 WIB
MALANG - Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 di Jawa Timur disebut Khofifah Indar Parawansa karena masyarakat mulai lengah dalam penerapan protokol kesehatan.
"Sebetulnya sesederhana itu, tetapi yang sederhana itu kadang mungkin bosan pakai masker, lupa pakai masker. Setelah dilepas mungkin lagi makan, setelah itu makan kelamaan, dan lupa dipakai, dan seterusnya," ucap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan RS Lapangan COVID-19 Idjen Boulevard Malang, Rabu (16/12/2020).
(Baca juga: Gubernur Khofifah Tabur 800Kg Benih Pohon di Gunung Kawi dan Arjuno )
Khofifah mengungkapkan, klaster-klaster baru penyebaran COVID-19 terdeteksi, di antaranya klaster perkantoran yang bermunculan baik di Malang Raya maupun sejumlah daerah lain di Jawa Timur.
"Rupanya sekarang klaster kantor, artinya rupanya kita harus memperluas ketangguhan di kantor. Klaster kantor ini kemudian kalau awalnya OTG (Orang Tanpa Gejala), maka akan berimbas pada klaster keluarga. Ini yang terjadi di sangat banyak daerah," jelas Khofifah.
Dirinya meminta seluruh pihak harus bersinergi dalam, mengantisipasi klaster - klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. Hal ini supaya perekonomian tetap berjalan, namun kesehatan juga berjalan berseiringan.
"Jadi klaster perkantoran, kita berharap ekonomi kita tumbuh, tapi kemudian jika terjadi klaster perkantoran, kantor di lockdown, PR antara gas dan rem, tentu kita semua harus bersinergi," tutur mantan menteri sosial ini.
(Baca juga: Imbas COVID-19, Penjualan Tiket Libur Nataru KA Daop 7 Madiun Turun 35 Persen )
Ia meminta seluruh masyarakat di Jawa Timur tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. "Hari ini, penyebaran COVID-19 belum berhenti, oleh karena itu, disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan menjadi sangat penting," tukasnya.
Di Jawa Timur sendiri pada Rabu 16 Desember 2020 terdapat tambahan 755 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan total 72.124 pasien. Dari jumlah tersebut 4.831 pasien menjalani perawatan, 5.016 meninggal dunia, dan 62.277 pasien dinyatakan sembuh.
"Sebetulnya sesederhana itu, tetapi yang sederhana itu kadang mungkin bosan pakai masker, lupa pakai masker. Setelah dilepas mungkin lagi makan, setelah itu makan kelamaan, dan lupa dipakai, dan seterusnya," ucap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan RS Lapangan COVID-19 Idjen Boulevard Malang, Rabu (16/12/2020).
(Baca juga: Gubernur Khofifah Tabur 800Kg Benih Pohon di Gunung Kawi dan Arjuno )
Khofifah mengungkapkan, klaster-klaster baru penyebaran COVID-19 terdeteksi, di antaranya klaster perkantoran yang bermunculan baik di Malang Raya maupun sejumlah daerah lain di Jawa Timur.
"Rupanya sekarang klaster kantor, artinya rupanya kita harus memperluas ketangguhan di kantor. Klaster kantor ini kemudian kalau awalnya OTG (Orang Tanpa Gejala), maka akan berimbas pada klaster keluarga. Ini yang terjadi di sangat banyak daerah," jelas Khofifah.
Dirinya meminta seluruh pihak harus bersinergi dalam, mengantisipasi klaster - klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. Hal ini supaya perekonomian tetap berjalan, namun kesehatan juga berjalan berseiringan.
"Jadi klaster perkantoran, kita berharap ekonomi kita tumbuh, tapi kemudian jika terjadi klaster perkantoran, kantor di lockdown, PR antara gas dan rem, tentu kita semua harus bersinergi," tutur mantan menteri sosial ini.
(Baca juga: Imbas COVID-19, Penjualan Tiket Libur Nataru KA Daop 7 Madiun Turun 35 Persen )
Ia meminta seluruh masyarakat di Jawa Timur tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. "Hari ini, penyebaran COVID-19 belum berhenti, oleh karena itu, disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan menjadi sangat penting," tukasnya.
Di Jawa Timur sendiri pada Rabu 16 Desember 2020 terdapat tambahan 755 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan total 72.124 pasien. Dari jumlah tersebut 4.831 pasien menjalani perawatan, 5.016 meninggal dunia, dan 62.277 pasien dinyatakan sembuh.
(msd)
tulis komentar anda