Belum Genap Dua Tahun Pimpin Jatim, Khofifah Sabet 83 Penghargaan

Sabtu, 12 Desember 2020 - 05:03 WIB
loading...
Belum Genap Dua Tahun Pimpin Jatim, Khofifah Sabet 83 Penghargaan
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Top 45 dari pemerintah pusat belum lama ini.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim) masa jabatan 2019-2024 setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (13/2/2019). Maka, pada 13 Februari 2020 mendatang, Khofifah genap dua tahun memimpin provinsi berpenduduk 40 juta jiwa ini.

Usai dilantik, sejumlah gebrakan lantas digelorakan oleh Khofifah untuk membawa Jatim menjadi lebih baik. Salah satu tagline andalan Khofifah adalah Jatim Cettar. Ini singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel dan Responsif. Khofifah juga memiliki program Nawa Bhakti Satya.

(Baca juga: Gubernur Khofifah Dorong Seluruh Daerah di Jatim Ramah HAM )

Sejumlah penghargaan kemudian berhasil diraih oleh Khofifah. Teranyar, orang nomor satu di Jatim itu berhasil menerima penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kategori Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran.

Penghargaan dari KPI ini merupakan penghargaan ke-83 yang diterima Khofifah selama memimpin Jatim. Jika dirunut sejak pertama kali dilantik hingga sekarang, maka, rata-rata dalam sebulan, Khofifah menerima empat penghargaan. Artinya, dalam seminggu sekali, Ketua Umum PP Muslimat itu menyabet satu penghargaan.

Penghargaan pertama kali yang diterima Khofifah ketika awal menjabat Gubernur Jatim adalah Penghargaan Wanita Satu Digit. Penghargaan itu diterima pada 6 Maret tahun 2019 di Kota Batu. Penghargaan 'Perempuan Satu Digit' diberikan kepada Gubernur Jawa Timur karena dinilai mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia hingga di bawah 10% melalui sejumlah programnya

Untuk penghargaan KPI, diterima langsung oleh Khofifah dari Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta pada Kamis (10/12/2020).

(Baca juga: Selisih Paham di Jalan Raya, Pengendara Motor Gigit Telinga Kondektur Bus )

“Ini menjadi kebanggan bagi Jatim karena menjadi satu-satunya pemerintah daerah yang menerima penghargaan. Penghargaan ini menjadi pelecut sekaligus motivasi bagi Pemprov Jatim untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga penyiaran dalam menyukseskan pembangunan di Jatim,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, peran media massa sangat vital dalam mengawal kebijakan. Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, kata dia, peran media dalam penanggulangan wabah sama pentingnya dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

“Selain berperan sebagai alat sirkulasi informasi program dan kebijakan serta kabar antar daerah, media juga berperan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam memutus penyebaran COVID-19,” paparnya.

Terlebih, lanjut Khofifah, selama pandemi banyak simpang siur informasi bahkan hoax yang beredar di masyarakat. Menurutnya, justru medialah yang menjadi benteng penangkal isu maupun kabar hoax tersebut guna mencegah kepanikan masyarakat.

“Harus kita akui literasi digital masyarakat Indonesia masih harus ditingkatkan. Sementara hoax banyak beredar di media sosial. Tugas media kemudian menangkal maupun meluruskan disinformasi tersebut,” imbuhnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3010 seconds (0.1#10.140)