Sosialisasi di Lubuklinggau, MPR: Indonesia Rumah Besar, Empat Pilar Harus Kokoh
Jum'at, 11 Desember 2020 - 23:58 WIB
Menurut Mufid, Indonesia sebagai negara demokratis maka kedaulatan ada di tangan rakyat. Artinya, pemimpin yang dipercaya untuk menjalankan amanah rakyat harus betul-betul bertanggung jawab dengan tugas kepemimpinannya.
"Kita baru saja menjalankan pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah di 270 daerah. Itu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Sayangnya, sering kali kedaulatan rakyat itu digadaikan ketika memilih pemimpin," paparnya.
Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Andik Kuswanto menambahkan, dalam memperkokoh nilai-nilai kesatuan dan kebhinekaan, generasi muda NU harus mengikuti tren perkembangan zaman.
Selain itu, mereka juga harus menjaga dan menghidupkan musala-musala, masjid dengan tradisi ahlussunnah wal jamaah sehingga musala atau masjid tidak malah dikuasai oleh kelompok-kelompok ekstremis.
"Kita yang memiliki basic pendidikan pesantren harus berperan aktif dalam menjaga masjid-masjid dan musala agar tidak lepas dan justru dimasuki pihak-pihak yang ingin mengembangkan paham-paham radikal," katanya.
Andik juga berpesan agar Pemkot Lubuklinggau bisa berkolaborasi dengan PCNU setempat untuk mengisi pembangunan yang ada di Lubuklinggau.
"Ini saya dengar PCNU Lubuklinggau akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam, ya harus kita dukung. Pemkot juga harus ikut mendukung. Tolong disiapkan semuanya sehingga bisa segera terbangun," katanya. Hadir dalam Sosialisasi Empat Pilar tersebut jaajaran PCNU Lubuklinggau, Fatayat, Muslimat, PMII, serta IPNU dan IPPNU.
"Kita baru saja menjalankan pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah di 270 daerah. Itu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Sayangnya, sering kali kedaulatan rakyat itu digadaikan ketika memilih pemimpin," paparnya.
Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Andik Kuswanto menambahkan, dalam memperkokoh nilai-nilai kesatuan dan kebhinekaan, generasi muda NU harus mengikuti tren perkembangan zaman.
Selain itu, mereka juga harus menjaga dan menghidupkan musala-musala, masjid dengan tradisi ahlussunnah wal jamaah sehingga musala atau masjid tidak malah dikuasai oleh kelompok-kelompok ekstremis.
"Kita yang memiliki basic pendidikan pesantren harus berperan aktif dalam menjaga masjid-masjid dan musala agar tidak lepas dan justru dimasuki pihak-pihak yang ingin mengembangkan paham-paham radikal," katanya.
Andik juga berpesan agar Pemkot Lubuklinggau bisa berkolaborasi dengan PCNU setempat untuk mengisi pembangunan yang ada di Lubuklinggau.
"Ini saya dengar PCNU Lubuklinggau akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam, ya harus kita dukung. Pemkot juga harus ikut mendukung. Tolong disiapkan semuanya sehingga bisa segera terbangun," katanya. Hadir dalam Sosialisasi Empat Pilar tersebut jaajaran PCNU Lubuklinggau, Fatayat, Muslimat, PMII, serta IPNU dan IPPNU.
(shf)
tulis komentar anda