Vaksin COVID-19 Datang, Ridwan Kamil Belum Tahu Jatah untuk Jabar
Senin, 07 Desember 2020 - 18:47 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku, belum mengetahui berapa jumlah vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah pusat untuk Provinsi Jabar. Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil menyusul kabar telah tibanya 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 siap pakai di Tanah Air, Minggu (6/12/2020) kemarin.
(Baca juga: Duduk Seksi Saat Ikuti Sidang, Via Vallen Kena Semprot Majelis Haki )
"Untuk vaksin kami belum ada arahan dari pemerintah pusat jatahnya berapa, 500 ribu, sejuta, 1,5 juta, kita belum tahu," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).
Meski begitu, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan tenaga kesehatan serta anggota TNI dan Polri sebagai penerima vaksin tersebut.
Selain mereka yang berjuang mengatasi pandemi di garis paling depan itu, lanjut Kang Emil , prioritas lainnya adalah warga Jabar yang tinggal di zona merah COVID-19 . "Urutan kita kalau pakai shaf, shaf yang pertama itu tenaga kesehatan, shaf keduanya TNI-Polri, shaf ketiganya adalah mereka di zona merah," sebutnya.
"Kalau sudah nyampe zona merah, dari kemarin sudah saya sampaikan mayoritas mengumpulnya di Bodebek, Bogor, Depok, Bekasi, kemudian Kota Bandung. Itu urutannya," sambung Kang Emil .
(Baca juga: Beredar Video Sebar Uang di Desa Cawabup Petahana, Bawaslu Blitar Lakukan Penyelidikan )
Kang Emil menekankan, jumlah penerima vaksin COVID-19 di Provinsi Jabar nantinya akan disesuaikan dengan jatah vaksin COVID-19 yang bakal diterima oleh Jabar. "Jadi, nanti jumlahnya akan disesuaikan dengan jatahnya. Jawaban saya per hari ini, jatahnya saya belum tahu berapa yang akan tahap satu diberikan ke Jawa Barat," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Pemprov Jabar masih terus memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 .
(Baca juga: Duduk Seksi Saat Ikuti Sidang, Via Vallen Kena Semprot Majelis Haki )
"Untuk vaksin kami belum ada arahan dari pemerintah pusat jatahnya berapa, 500 ribu, sejuta, 1,5 juta, kita belum tahu," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).
Meski begitu, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan tenaga kesehatan serta anggota TNI dan Polri sebagai penerima vaksin tersebut.
Selain mereka yang berjuang mengatasi pandemi di garis paling depan itu, lanjut Kang Emil , prioritas lainnya adalah warga Jabar yang tinggal di zona merah COVID-19 . "Urutan kita kalau pakai shaf, shaf yang pertama itu tenaga kesehatan, shaf keduanya TNI-Polri, shaf ketiganya adalah mereka di zona merah," sebutnya.
"Kalau sudah nyampe zona merah, dari kemarin sudah saya sampaikan mayoritas mengumpulnya di Bodebek, Bogor, Depok, Bekasi, kemudian Kota Bandung. Itu urutannya," sambung Kang Emil .
(Baca juga: Beredar Video Sebar Uang di Desa Cawabup Petahana, Bawaslu Blitar Lakukan Penyelidikan )
Kang Emil menekankan, jumlah penerima vaksin COVID-19 di Provinsi Jabar nantinya akan disesuaikan dengan jatah vaksin COVID-19 yang bakal diterima oleh Jabar. "Jadi, nanti jumlahnya akan disesuaikan dengan jatahnya. Jawaban saya per hari ini, jatahnya saya belum tahu berapa yang akan tahap satu diberikan ke Jawa Barat," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Pemprov Jabar masih terus memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 .
tulis komentar anda