Bupati Sunur Geram, Pengungsi Masih Banyak yang Tidur di Lantai
Jum'at, 04 Desember 2020 - 11:58 WIB
LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur melakukan kunjungan ke posko-posko pengungsian erupsi Gunung Lewotolok yang ada di kota Lewoleba Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur pada, Kamis (3/12/20).
Bupati Sunur menemukan banyak pengungsi yang masih tidur beralaskan lantai dan terpal. Hal tersebut memantik kemarahan politisi Golkar tersebut. "Yang bertugas hari ini di posko dan koordinatornya, sekarang juga mencatat semua kekurangan dan keperluan yang ada di posko ini. Hari ini juga semua kebutuhan sudah harus di drop ke posko-posko. Sudah empat hari masih ada saja yang tidur di lantai dan terpal. Banyak kasur di gudang logistik mengapa belum di drop," ujar Sunur.
Ia juga langsung mengecek dapur dan kamar mandi yang digunakan oleh para pengungsi dan mengingatkan kepada para Koordinator Posko agar "Lansia, anak-anak, dan Balita sedapat mungkin ditempatkan di dalam ruangan. Hal ini sangat rentan terjangkit wabah penyakit disaat musim hujan dan pandemi saat ini," jelas Ketua Golkar Lembata itu.
Untuk menghilangkan rasa jenuh para pengungsi ibu-ibu agar dapat menenun di lokasi pengungsian yang mungkin saja dapat menghibur dan mengisi waktu selama berada di posko pengungsian. "Nanti kita datangkan alat tenun supaya mama-mama bisa tenun. Biar tidak jenuh dan bisa mendapatkan uang dari hasil tenun mama-mama", ujar Bupati dua periode itu.
Selain itu Sunur berpesan kepada seluruh relawan dan yang bertugas di posko-posko agar selalu menjaga kesehatan dan pastikan setiap pengungsi telah didatakan. Kalianlah ujung tombak di lapangan untuk para pengungsi ini.
Turut mendampingi Bupati Sunur dalam kunjungan itu, Staf Kementerian Sosial, Asisten II Sekda Paulus Kedang, Kadis Kesehatan dr. Lucia Chandra, Direktur RSUD Lewoleba, dr. Bernad. (yan)
Bupati Sunur menemukan banyak pengungsi yang masih tidur beralaskan lantai dan terpal. Hal tersebut memantik kemarahan politisi Golkar tersebut. "Yang bertugas hari ini di posko dan koordinatornya, sekarang juga mencatat semua kekurangan dan keperluan yang ada di posko ini. Hari ini juga semua kebutuhan sudah harus di drop ke posko-posko. Sudah empat hari masih ada saja yang tidur di lantai dan terpal. Banyak kasur di gudang logistik mengapa belum di drop," ujar Sunur.
Ia juga langsung mengecek dapur dan kamar mandi yang digunakan oleh para pengungsi dan mengingatkan kepada para Koordinator Posko agar "Lansia, anak-anak, dan Balita sedapat mungkin ditempatkan di dalam ruangan. Hal ini sangat rentan terjangkit wabah penyakit disaat musim hujan dan pandemi saat ini," jelas Ketua Golkar Lembata itu.
Untuk menghilangkan rasa jenuh para pengungsi ibu-ibu agar dapat menenun di lokasi pengungsian yang mungkin saja dapat menghibur dan mengisi waktu selama berada di posko pengungsian. "Nanti kita datangkan alat tenun supaya mama-mama bisa tenun. Biar tidak jenuh dan bisa mendapatkan uang dari hasil tenun mama-mama", ujar Bupati dua periode itu.
Selain itu Sunur berpesan kepada seluruh relawan dan yang bertugas di posko-posko agar selalu menjaga kesehatan dan pastikan setiap pengungsi telah didatakan. Kalianlah ujung tombak di lapangan untuk para pengungsi ini.
Turut mendampingi Bupati Sunur dalam kunjungan itu, Staf Kementerian Sosial, Asisten II Sekda Paulus Kedang, Kadis Kesehatan dr. Lucia Chandra, Direktur RSUD Lewoleba, dr. Bernad. (yan)
(alf)
tulis komentar anda