Sosialisasi di Desa Wara, Indah Sebut Pemimpin Tak Boleh Kedepankan Emosi
Selasa, 01 Desember 2020 - 22:13 WIB
LUWU UTARA - Calon Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, menurutkan jika seorang pemimpin tidak boleh mengedepankan emosional dan menebar fitnah di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan saat menghadiri sosialisasi dengan masyarakat Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat. Selasa (01/12/2020)
Indah menjelaskan, seorang calon pemimpin adalah orang yang juga menjadi cerminan masyarakatnya.
"Kalau pemimpinya pemarah, jangan heran kalau nanti masyarakatnya juga pemarah. Jadi pemimpin itu tidak bisa mengandalkan emosi," kata calon bupati Luwu Utara ini.
Dia menambahkan, program dan visi misi adalah proposal masa depan yang ditawarkan ke masyarakat. " Kalau hanya menyebar kebohongan, apa yang masyarakat tagih jika terpilih. Makanya dari hampir 500 titik yang sudah kita kunjungi bersosialisasi, BISA selalu menjelaskan program dan visi misi," ungkapnya.
Di Pilkada ini lanjut Indah, baiknya setiap calon pemimpin juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, dengan mengedepankan politik santun dan menghargai perbedaan.
"Sering saya katakan, beda pilihan itu adalah hal yang sangat biasa. Jangan jadikan pilkada ini sebagai ajang permusuhan. Pilkada ini juga kesempatan kita untuk mempererat tali silaturahmi," tuturnya.
Dirinya juga berpesan, agar masyarakat mengambil peran untuk menciptakan pilkada aman dan damai. "Dan yang tidak kalah pentingnya ayok semua ramai ramai ke TPS 9 Desember nanti, gunakan hak pilih, memilih dengan hati nurani," imbuhnya.
Hal ini disampaikan saat menghadiri sosialisasi dengan masyarakat Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat. Selasa (01/12/2020)
Indah menjelaskan, seorang calon pemimpin adalah orang yang juga menjadi cerminan masyarakatnya.
"Kalau pemimpinya pemarah, jangan heran kalau nanti masyarakatnya juga pemarah. Jadi pemimpin itu tidak bisa mengandalkan emosi," kata calon bupati Luwu Utara ini.
Dia menambahkan, program dan visi misi adalah proposal masa depan yang ditawarkan ke masyarakat. " Kalau hanya menyebar kebohongan, apa yang masyarakat tagih jika terpilih. Makanya dari hampir 500 titik yang sudah kita kunjungi bersosialisasi, BISA selalu menjelaskan program dan visi misi," ungkapnya.
Di Pilkada ini lanjut Indah, baiknya setiap calon pemimpin juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, dengan mengedepankan politik santun dan menghargai perbedaan.
"Sering saya katakan, beda pilihan itu adalah hal yang sangat biasa. Jangan jadikan pilkada ini sebagai ajang permusuhan. Pilkada ini juga kesempatan kita untuk mempererat tali silaturahmi," tuturnya.
Dirinya juga berpesan, agar masyarakat mengambil peran untuk menciptakan pilkada aman dan damai. "Dan yang tidak kalah pentingnya ayok semua ramai ramai ke TPS 9 Desember nanti, gunakan hak pilih, memilih dengan hati nurani," imbuhnya.
(agn)
tulis komentar anda