Nyanyian 'Hancurkan Risma' Membuat Panas Telinga, Guru Besar Fisip Unair: Itu Wajar
Minggu, 29 November 2020 - 06:46 WIB
SURABAYA - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unair, Kacung Marijan menilai wajar tentang ekpresifnya mantan pendukung Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini saat meneriakkan "Hancurkan Risma" dalam video viral yang beredar dengan durasi 19 detik.
(Baca juga: Ada Nyanyian 'Hancurkan Risma Sekarang Juga', 20 Perempuan Surabaya Lapor Bawaslu )
"Itu kan dulu pendukung Bu Risma , kecewa kepada Bu Risma . Ya wajar saja, wong namanya orang kecewa ya kan mesti ekspresif," ujarnya.
Kacung pun kemudian menampik jika itu disebut murni pendukung Machfud Arifin. "Pendukung Machfud kan dulunya seperti partai PKB, Gerindra, Demokrat. Itu yang mendukung sejak awal," tuturnya.
Sebab itu menurut Kacung tepat jika judul beritanya adalah kekecewaan mantan pendukung Risma. "Kalau pendukung sejak awal partai-partai yang mendukung Pak Machfud kan tidak ada yang sampai begitu. Karena sekali lagi itulah wajar namanya kecewa," tegas Kacung.
(Baca juga: Bandar Laut Besar Itu Bernama Pasuruan )
Ditanya soal menjadi kontraversi tersendiri saat ini, Kacung menilai wajar. Karena pendukung Risma masih ada yang tetap pro, namun belakangan mulai muncul yang kontra.
Adanya ini, Kacung pun berharap agar Risma maupun pendukungnya tak menyikapi secara berlebih. "Jadi korban apa bu Risma? Apanya yang dikorbankan?," tanya Kacung keheranan.
Sejak awal Kacung bakal memprediksi adanya kejadian ini. Yaitu, sejak tak keluarnya rekom untuk kader PDIP sendiri yakni Whisnu Sakti Buana. Dan rekom PDIP malah jatuh ke non kader Eri Cahyadi. "Pangkal permasahalannya di situ. Harus difahami ini," bebernya.
(Baca juga: Pilkada Serentak 2020, Petugas KPPS Pakai APD Layani Pemilih di Ruang Isolasi )
Soal viral atau tidaknya video saat ini Kacung juga menilai wajar. Karena sudah zamannya media sosial. Kacung juga mengomentari jika Mat Mochtar dan kelompok Banteng Ketaton lainnya yang seolah dianggap bar-bar. "Itu kan juga dulu pendukung Risma . Berarti dulu pendukung Risma bar-bar juga," imbuhnya.
(Baca juga: Ada Nyanyian 'Hancurkan Risma Sekarang Juga', 20 Perempuan Surabaya Lapor Bawaslu )
"Itu kan dulu pendukung Bu Risma , kecewa kepada Bu Risma . Ya wajar saja, wong namanya orang kecewa ya kan mesti ekspresif," ujarnya.
Kacung pun kemudian menampik jika itu disebut murni pendukung Machfud Arifin. "Pendukung Machfud kan dulunya seperti partai PKB, Gerindra, Demokrat. Itu yang mendukung sejak awal," tuturnya.
Sebab itu menurut Kacung tepat jika judul beritanya adalah kekecewaan mantan pendukung Risma. "Kalau pendukung sejak awal partai-partai yang mendukung Pak Machfud kan tidak ada yang sampai begitu. Karena sekali lagi itulah wajar namanya kecewa," tegas Kacung.
(Baca juga: Bandar Laut Besar Itu Bernama Pasuruan )
Ditanya soal menjadi kontraversi tersendiri saat ini, Kacung menilai wajar. Karena pendukung Risma masih ada yang tetap pro, namun belakangan mulai muncul yang kontra.
Adanya ini, Kacung pun berharap agar Risma maupun pendukungnya tak menyikapi secara berlebih. "Jadi korban apa bu Risma? Apanya yang dikorbankan?," tanya Kacung keheranan.
Sejak awal Kacung bakal memprediksi adanya kejadian ini. Yaitu, sejak tak keluarnya rekom untuk kader PDIP sendiri yakni Whisnu Sakti Buana. Dan rekom PDIP malah jatuh ke non kader Eri Cahyadi. "Pangkal permasahalannya di situ. Harus difahami ini," bebernya.
(Baca juga: Pilkada Serentak 2020, Petugas KPPS Pakai APD Layani Pemilih di Ruang Isolasi )
Soal viral atau tidaknya video saat ini Kacung juga menilai wajar. Karena sudah zamannya media sosial. Kacung juga mengomentari jika Mat Mochtar dan kelompok Banteng Ketaton lainnya yang seolah dianggap bar-bar. "Itu kan juga dulu pendukung Risma . Berarti dulu pendukung Risma bar-bar juga," imbuhnya.
(eyt)
tulis komentar anda