Waspada! Empat Warga Batang Meninggal Akibat DBD
Senin, 11 Mei 2020 - 18:20 WIB
BATANG - Pandemi COVID-19 memang sudah menjadi bencana global. Korban meninggal dunia di Indonesia karena terinfeksi virus dari Wuhan, China ini tercatat 973 orang yang terdata dalam Covid19.go.id.
Namun ternyata di Kabupaten Batang, kasus tersebut masih terbilang rendah apabila dibandingkan dengan kasus kematian karena demam berdarah dengue (DBD). Karena itu, Bupati Batang Wihaji meminta masyarakat untuk tetap meningkatakan kewaspadaan kasus DBD. Karena kasus kematiannya lebih banyak kalau dibandingkan dengan COVID-19.
"Di tahun ini jumlah kasus kematian karena DBD sudah 4 orang, kasus COVID-19 hanya satu orang meninggal dunia. Artinya kita harus waspada juga terhadap DBD, jangan sampai ini memperburuk COVID-19 di Batang," kata Wihaji saat rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan penanganan CIVID-19, Senin (11/5/2020).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Mukhlasin mengatakan, DBD yang terdata dari Januari hingga April 2020 tercatat 180 kasus. Adapun yang meninggal dunia sudah ada 4 orang. "Dari Kasus DBD yang meninggal 4 orang terbanyak di Kota Batang yang usianya masih anak-anak," katanya.
Guna mengantisipasi wabah tersebut, Dinas Kesehatan melalui puskesmas berupaya melakukan penyuluhan untuk menjaga kebersihan dan pembersihan sarang nyamuk dengan pengasapan atau fogging. "Sebenarnya DBD di Batang kasus kematianya lebih banyak, tapi akhirnya tertutup COVID-19 karena menganggap demam berdarah itu sudah biasa," katanya.
Namun ternyata di Kabupaten Batang, kasus tersebut masih terbilang rendah apabila dibandingkan dengan kasus kematian karena demam berdarah dengue (DBD). Karena itu, Bupati Batang Wihaji meminta masyarakat untuk tetap meningkatakan kewaspadaan kasus DBD. Karena kasus kematiannya lebih banyak kalau dibandingkan dengan COVID-19.
"Di tahun ini jumlah kasus kematian karena DBD sudah 4 orang, kasus COVID-19 hanya satu orang meninggal dunia. Artinya kita harus waspada juga terhadap DBD, jangan sampai ini memperburuk COVID-19 di Batang," kata Wihaji saat rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan penanganan CIVID-19, Senin (11/5/2020).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Mukhlasin mengatakan, DBD yang terdata dari Januari hingga April 2020 tercatat 180 kasus. Adapun yang meninggal dunia sudah ada 4 orang. "Dari Kasus DBD yang meninggal 4 orang terbanyak di Kota Batang yang usianya masih anak-anak," katanya.
Guna mengantisipasi wabah tersebut, Dinas Kesehatan melalui puskesmas berupaya melakukan penyuluhan untuk menjaga kebersihan dan pembersihan sarang nyamuk dengan pengasapan atau fogging. "Sebenarnya DBD di Batang kasus kematianya lebih banyak, tapi akhirnya tertutup COVID-19 karena menganggap demam berdarah itu sudah biasa," katanya.
(abd)
tulis komentar anda