Sekolah Tatap Muka Dinilai Sulit Diterapkan Bagi Siswa SD dan PAUD
Jum'at, 20 November 2020 - 17:06 WIB
MAKASSAR - Pembukaan sekolah tatap muka untuk siswa sekolah dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Makassar, dinilai sulit diterapkan.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi D Bidang Kesehahteraan Masyarakat DPRD Kota Makassar Yeni Rahman. Ia menilai pembukaan sekolah tingkat SD dan PAUD beresiko karena penerapan protokol sulit diterapkan kepada mereka.
Yeni Rahman mengatakan, siswa SD dan PAUD cenderung belum memahami pentingnya penerapan protokol sehingga meski sejumlah regulasi ditetapkan kemungkinan pelanggaran akan tinggi.
"Yang paling harus dipehatikan itu anak SD karena susah, Jadi bagaimana supaya terjaga interaksinya, kita pastikan anak-anak pakai masker karena anak-anak itu sulit dia pakai masker dia mau lepas terus," kata Yeni.
Dirinya yang juga berprofesi sebagai tenaga pendidik mengaku paham betul dengan perilaku tersebut, anak-anak cenderung ingin bermain dengan teman-temannya sehingga penerapan jarak sulit dilakukan. Anak-anak PAUD dan SD juga kerap melepaskan maskernya sebagai mainan ketimbang menggunakannya.
"Coba bayangkan kita saja orang dewasa lama-lama pakai ini pasti mau dilepas, bagaimana anak-anak mereka itu suka lepas kita pasang pasti dia lepas lagi," katanya.
Olehnya dia meminta hal ini perlu dipertimbangkan nantinya jika pembukaan sekolah sudah kembali digelar.
Sementara itu, Pemprov Sulsel telah berbenah untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah, simulasi tatap muka telah disiapkan sebagai upaya awal sebelum pembukaan diselenggarakan.
Sejumlah sekolah tingkat SLTA bahkan terpantau telah ada yang buka. Hal ini dinilai akan berimbas pada daerah untuk pembukaan SLTP, SD dan PAUD.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi D Bidang Kesehahteraan Masyarakat DPRD Kota Makassar Yeni Rahman. Ia menilai pembukaan sekolah tingkat SD dan PAUD beresiko karena penerapan protokol sulit diterapkan kepada mereka.
Yeni Rahman mengatakan, siswa SD dan PAUD cenderung belum memahami pentingnya penerapan protokol sehingga meski sejumlah regulasi ditetapkan kemungkinan pelanggaran akan tinggi.
"Yang paling harus dipehatikan itu anak SD karena susah, Jadi bagaimana supaya terjaga interaksinya, kita pastikan anak-anak pakai masker karena anak-anak itu sulit dia pakai masker dia mau lepas terus," kata Yeni.
Dirinya yang juga berprofesi sebagai tenaga pendidik mengaku paham betul dengan perilaku tersebut, anak-anak cenderung ingin bermain dengan teman-temannya sehingga penerapan jarak sulit dilakukan. Anak-anak PAUD dan SD juga kerap melepaskan maskernya sebagai mainan ketimbang menggunakannya.
"Coba bayangkan kita saja orang dewasa lama-lama pakai ini pasti mau dilepas, bagaimana anak-anak mereka itu suka lepas kita pasang pasti dia lepas lagi," katanya.
Olehnya dia meminta hal ini perlu dipertimbangkan nantinya jika pembukaan sekolah sudah kembali digelar.
Sementara itu, Pemprov Sulsel telah berbenah untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah, simulasi tatap muka telah disiapkan sebagai upaya awal sebelum pembukaan diselenggarakan.
Baca Juga
Sejumlah sekolah tingkat SLTA bahkan terpantau telah ada yang buka. Hal ini dinilai akan berimbas pada daerah untuk pembukaan SLTP, SD dan PAUD.
(agn)
tulis komentar anda