Dokpol Temukan Trauma Tumpul di Tubuh Pria yang Tewas di Tol Sutami
Jum'at, 20 November 2020 - 16:50 WIB
MAKASSAR - Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel menemukan adanyaluka akibat trauma tumpul di tubuh FR (32), lelaki yang ditemukan tewas di Jalan Tol Ir Sutami ,Senin (16/11/2020).
Dokter Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel , Denny Mathius mengatakan temuan itu didapatkan sejalan dengan proses autopsi jenazah FR di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sejak Selasa 17 November 2020 lalu.
"Hasil pemeriksaan luar dan dalam dari jasad korban ada trauma tumpul. Tapi begini kita tidak sebut dihantam atau terhantam, itu baru bisa disimpulkan oleh penyidik, kalau hasil autopsi nanti keluar," kata Denny kepada SINDOnews, Jumat (20/11/2020).
Perampungan hasil autopsi lanjut Denny memerlukan waktu cukup lama. Sejauh ini proses analisa awal trauma tumpul didapati di bagian wajah, punggung, hingga siku korban. Namun kata dia, trauma seperti ini bisa saja disebabkan oleh penganiayaan maupun kecelakaan lalu lintas , bahkan jatuh dari ketinggian.
"Nanti hasil autopsinya yang memperjelas kematian korban. Kita tidak bisa dulu bilang benda apa yang sebabkan trauma tumpul. Kita bilang ini multiple trauma. Ada banyak faktor yang jelas efeknya bisa memberikan gambaran kepada penyidik nantinya. Kalau saya sebut detail lukanya, itu kan kurang etis, kewenangan penyidik itu," ungkap Denny.
Dia memastikan proses identifikasi atau analisa jenazah FR masih terus berjalan, hasil final membutuhkan waktu kurang lebih sebulan hingga enam minggu.
"Masih kita pelajari semua. Nanti bisa disimpulkan luka di titik mana saja yang sebabkan kematian korban," tukas Denny.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Muhalis menjelaskan, jenazah warga kelahiran Jayapura yang berdomisili di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bontoala itu telah diautopsi petugas Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel RS Bhayangkara . Hasilnya diperkirakan bakal keluar paling lama enam minggu.
“Nanti hasil autopsi yang bisa menjelaskan penyebab kematian korban. Apa penyebabnya karena lakalantas atau ada penyebab lain. Sementara masih kita dalami keterangan, saksi yang diperiksa baru istri korban selaku pelapor,” kata Muhalis belum lama ini.
Mayat FR ditemukan pertama kali oleh pengendara pada Senin (16/11) sekitar pukul 23.00 Wita lalu. Tubuhnya terlentang di tengah jalan dekat jembatan penyeberangan KTC, salah satu perusahaan dalam Kawasan Industri Makassar (Kima) . Temuan itu kemudian dilaporkan oleh personel patroli jalan raya (PJR) yang saat itu tengah bertugas.
Dokter Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel , Denny Mathius mengatakan temuan itu didapatkan sejalan dengan proses autopsi jenazah FR di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sejak Selasa 17 November 2020 lalu.
"Hasil pemeriksaan luar dan dalam dari jasad korban ada trauma tumpul. Tapi begini kita tidak sebut dihantam atau terhantam, itu baru bisa disimpulkan oleh penyidik, kalau hasil autopsi nanti keluar," kata Denny kepada SINDOnews, Jumat (20/11/2020).
Perampungan hasil autopsi lanjut Denny memerlukan waktu cukup lama. Sejauh ini proses analisa awal trauma tumpul didapati di bagian wajah, punggung, hingga siku korban. Namun kata dia, trauma seperti ini bisa saja disebabkan oleh penganiayaan maupun kecelakaan lalu lintas , bahkan jatuh dari ketinggian.
"Nanti hasil autopsinya yang memperjelas kematian korban. Kita tidak bisa dulu bilang benda apa yang sebabkan trauma tumpul. Kita bilang ini multiple trauma. Ada banyak faktor yang jelas efeknya bisa memberikan gambaran kepada penyidik nantinya. Kalau saya sebut detail lukanya, itu kan kurang etis, kewenangan penyidik itu," ungkap Denny.
Dia memastikan proses identifikasi atau analisa jenazah FR masih terus berjalan, hasil final membutuhkan waktu kurang lebih sebulan hingga enam minggu.
"Masih kita pelajari semua. Nanti bisa disimpulkan luka di titik mana saja yang sebabkan kematian korban," tukas Denny.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Muhalis menjelaskan, jenazah warga kelahiran Jayapura yang berdomisili di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bontoala itu telah diautopsi petugas Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel RS Bhayangkara . Hasilnya diperkirakan bakal keluar paling lama enam minggu.
“Nanti hasil autopsi yang bisa menjelaskan penyebab kematian korban. Apa penyebabnya karena lakalantas atau ada penyebab lain. Sementara masih kita dalami keterangan, saksi yang diperiksa baru istri korban selaku pelapor,” kata Muhalis belum lama ini.
Mayat FR ditemukan pertama kali oleh pengendara pada Senin (16/11) sekitar pukul 23.00 Wita lalu. Tubuhnya terlentang di tengah jalan dekat jembatan penyeberangan KTC, salah satu perusahaan dalam Kawasan Industri Makassar (Kima) . Temuan itu kemudian dilaporkan oleh personel patroli jalan raya (PJR) yang saat itu tengah bertugas.
(luq)
tulis komentar anda