Pemkab Muba Gandeng Pusat Penelitian Karet Sembawa Kembangkan Hilirisasi Industri Karet
Jum'at, 20 November 2020 - 14:35 WIB
SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin saat ini telah memiliki mesin produksi lateks (centrifuge), sebagai alat pemisah lateks untuk bahan campuran aspal karet yang berada di Kecamatan Keluang. Mesin serupa akan diadakan lagi pada Desember 2020 mendatang sebanyak dua buah.
Atas dasar tersebutlah Pemkab Muba mencari opsi lain, selain produksi lateks sebagai bahan campuran aspal karet. Ingin mengembangkan hilirisasi industri karet disektor lain, agar meningkatkan penyerapan karet masyarakat serta mendukung program pemulihan ekonomi ditengah Pandemi COVID-19 bisa tercapai.
untuk mencapai tujuan itu, Pemkab Muba menggandeng Pusat Penelitian Karet Sembawa.
"Sengaja kita mengundang bapak-bapak (Puslit Karet Sembawa) untuk paparan mengenai turunan hilirisasi industri karet. Agar kita bisa membangun home industri hilirisasi produk turunan karet di Kabupaten Muba," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Apriyadi, dalam Paparan Pengembangan Hilirisasi Industri Kerajinan Produk Turunan Karet dari Tim Pusat Penelitian Karet Sembawa, di Ruang Rapat Sekda Muba, Kamis (19/11/2020).
Untuk itu kata Sekda Muba diperlukan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Puslit Karet Sembawa kedepannya.
"Dengan kerjasama ini, kita juga akan membagi tugas perangkat daerah terkait, seperti Dinas Perkebunan tugasnya menyiapkan lateks dan petani karet. Kemudian Dinas Koperasi dan UMKM urusan pemasaran produk. Pekerjaan ini memang tidak mudah tapi kalau kita gotong royong insyaallah program ini bisa berjalan, dan mesin yang kita beli nanti tidak mubazir," imbuh Apriyadi.
Sementara Afrizal Vachlepi dari Pusat Penelitian Karet Sembawa dalam paparannya mengatakan, Indonesia merupakan pengekspor karet alam nomor satu di dunia, namun untuk konsumsi dalam negeri sangat sedikit.
"Kita bisa menggeser petani tidak hanya di industri hulu, melainkan juga ke industri hilir," ujar Afrizal.
Lanjutnya, ada berbagai macam produk dari karet alam yang bisa dikembangkan ditingkat petani, diantaranya karet gelang, balon, sarung tangan medis, hingga sovenir gantungan kunci.
"Ini sangat bisa kita kembangkan di tingkat petani, kita (Puslit Karet Sembawa) sudah punya teknologinya, tinggal kita bina para petani dan geser teknologi kesini," imbuhnya.
Tutur hadir pada kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Muba Zulfakar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba Andi Wijaya Busro, Plt Kepala Disdagprin Muba Azizah, dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir, serta Tim Puslit Karet Sembawa Radite Tistama.
Atas dasar tersebutlah Pemkab Muba mencari opsi lain, selain produksi lateks sebagai bahan campuran aspal karet. Ingin mengembangkan hilirisasi industri karet disektor lain, agar meningkatkan penyerapan karet masyarakat serta mendukung program pemulihan ekonomi ditengah Pandemi COVID-19 bisa tercapai.
untuk mencapai tujuan itu, Pemkab Muba menggandeng Pusat Penelitian Karet Sembawa.
"Sengaja kita mengundang bapak-bapak (Puslit Karet Sembawa) untuk paparan mengenai turunan hilirisasi industri karet. Agar kita bisa membangun home industri hilirisasi produk turunan karet di Kabupaten Muba," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Apriyadi, dalam Paparan Pengembangan Hilirisasi Industri Kerajinan Produk Turunan Karet dari Tim Pusat Penelitian Karet Sembawa, di Ruang Rapat Sekda Muba, Kamis (19/11/2020).
Untuk itu kata Sekda Muba diperlukan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Puslit Karet Sembawa kedepannya.
"Dengan kerjasama ini, kita juga akan membagi tugas perangkat daerah terkait, seperti Dinas Perkebunan tugasnya menyiapkan lateks dan petani karet. Kemudian Dinas Koperasi dan UMKM urusan pemasaran produk. Pekerjaan ini memang tidak mudah tapi kalau kita gotong royong insyaallah program ini bisa berjalan, dan mesin yang kita beli nanti tidak mubazir," imbuh Apriyadi.
Sementara Afrizal Vachlepi dari Pusat Penelitian Karet Sembawa dalam paparannya mengatakan, Indonesia merupakan pengekspor karet alam nomor satu di dunia, namun untuk konsumsi dalam negeri sangat sedikit.
"Kita bisa menggeser petani tidak hanya di industri hulu, melainkan juga ke industri hilir," ujar Afrizal.
Lanjutnya, ada berbagai macam produk dari karet alam yang bisa dikembangkan ditingkat petani, diantaranya karet gelang, balon, sarung tangan medis, hingga sovenir gantungan kunci.
"Ini sangat bisa kita kembangkan di tingkat petani, kita (Puslit Karet Sembawa) sudah punya teknologinya, tinggal kita bina para petani dan geser teknologi kesini," imbuhnya.
Tutur hadir pada kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Muba Zulfakar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba Andi Wijaya Busro, Plt Kepala Disdagprin Muba Azizah, dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir, serta Tim Puslit Karet Sembawa Radite Tistama.
(atk)
tulis komentar anda