DPRD Usul Anggaran Pemulihan Pariwisata Rp25 Miliar
Jum'at, 20 November 2020 - 07:38 WIB
MAKASSAR - Komisi B DPRD Kota Makassar mendukung penuh pemulihan ekonomi di sektor pariwisata . Bahkan diusulkan, sektor tersebut harus mendapat alokasi anggaran yang besar tahun depan.
Anggota Komisi B Bidang Ekonomi Keuangan DPRD Kota Makassar , Mario David mengaku, usulan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Makassar dialokasikan Rp10 miliar. Namun jumlah ini diakui masih kecil untuk mencapai target pemulihan dampak pandemi.
"Makanya kita dorong, komisi B berkesimpulan untuk menaikkan anggaran indikatif mereka yang tadinya Rp10 milliar pagu mereka, kita mau naikkan hingga Rp25 milliar," kata Mario kepada SINDOnews, usai rapat Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021, Kamis (19/11/2020).
"Kalau melihat pagu anggaran yang diberikan itu kita lihat memang sangat menyedihkan. Oleh karenanya kita mengembalikan pada pemerintah kota sesuai tagline pembangunannya tentang bagaimana menaikkan investasi khususnya juga peningkatan kepariwisataan," sambung Legislator Nasdem itu.
Menurut dia, anggaran pemulihan ekonomi yang didorong mencapai Rp25 miliar sudah sangat relevan. Anggaran itu bisa dimanfaatkan untuk program pengelolaan daya tarik wisata, pengelolaan destinasi, program pemasaran, hingga pengembangan ekonomi kreatif.
Hal ini juga disesuaikan dengan upaya pengembangan induk pariwisata berbasis kepulauan yang tengah dirancang DPRD. Rencananya, bakal diterapkan penuh pada tahun 2021.
"Jadi Insya Allah selesai tahun depan. Pengembangan itu salah satunya akan ada 12 pulau yang akan dikembangkan dan tahun ini sudah dimulai oleh Pj Walikota Makassar, makanya kita support untuk itu (penambahan anggaran)," ujarnya.
Sementara itu Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar , Hasanuddin Leo menambahkan, pengembangan sektor pariwisata menjadi efek domino terhadap sektor lain. Jika sektor pariwisata baik, akan berimbas pada pada peningkatan investasi.
"Makassar ini kota jasa, sehingga memang pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata ini perlu ada pengembangan yang multi. Karena sebenarnya jika pariwisata berkembang dia akan memberi dampak pada sektor-sektor lain," paparnya.
Lihat Juga: Wisatawan di Jateng Melejit Pasca Pandemi, Ketua DPRD Jateng Ungkap Beberapa Hal Harus Dibenahi
Anggota Komisi B Bidang Ekonomi Keuangan DPRD Kota Makassar , Mario David mengaku, usulan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Makassar dialokasikan Rp10 miliar. Namun jumlah ini diakui masih kecil untuk mencapai target pemulihan dampak pandemi.
"Makanya kita dorong, komisi B berkesimpulan untuk menaikkan anggaran indikatif mereka yang tadinya Rp10 milliar pagu mereka, kita mau naikkan hingga Rp25 milliar," kata Mario kepada SINDOnews, usai rapat Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021, Kamis (19/11/2020).
"Kalau melihat pagu anggaran yang diberikan itu kita lihat memang sangat menyedihkan. Oleh karenanya kita mengembalikan pada pemerintah kota sesuai tagline pembangunannya tentang bagaimana menaikkan investasi khususnya juga peningkatan kepariwisataan," sambung Legislator Nasdem itu.
Menurut dia, anggaran pemulihan ekonomi yang didorong mencapai Rp25 miliar sudah sangat relevan. Anggaran itu bisa dimanfaatkan untuk program pengelolaan daya tarik wisata, pengelolaan destinasi, program pemasaran, hingga pengembangan ekonomi kreatif.
Hal ini juga disesuaikan dengan upaya pengembangan induk pariwisata berbasis kepulauan yang tengah dirancang DPRD. Rencananya, bakal diterapkan penuh pada tahun 2021.
"Jadi Insya Allah selesai tahun depan. Pengembangan itu salah satunya akan ada 12 pulau yang akan dikembangkan dan tahun ini sudah dimulai oleh Pj Walikota Makassar, makanya kita support untuk itu (penambahan anggaran)," ujarnya.
Sementara itu Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar , Hasanuddin Leo menambahkan, pengembangan sektor pariwisata menjadi efek domino terhadap sektor lain. Jika sektor pariwisata baik, akan berimbas pada pada peningkatan investasi.
"Makassar ini kota jasa, sehingga memang pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata ini perlu ada pengembangan yang multi. Karena sebenarnya jika pariwisata berkembang dia akan memberi dampak pada sektor-sektor lain," paparnya.
Lihat Juga: Wisatawan di Jateng Melejit Pasca Pandemi, Ketua DPRD Jateng Ungkap Beberapa Hal Harus Dibenahi
(agn)
tulis komentar anda