ICCTF-Bappenas Identifikasi Sulut Jadi Lokasi Blue Carbon
Jum'at, 20 November 2020 - 07:36 WIB
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan dan mendorong koordinasi bersama masyarakat serta pemilik kawasan mangrove dalam memelihara ekosistem mangrove di wilayah tersebut. Termasuk melakukan identifikasi terhadap potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di sekitar kawasan mangrove.
“Kami mengajak masyarakat sekitar kawasan untuk bersama-sama berkomitmen dalam mengkonservasi ekosistem mangrove yang masih alami, dan juga mengidentifikasi potensi pemberdayaan masyarakat sekitar untuk pengelolaan kawasan mangrove yang berkelanjutan,” kata Tonny.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melalui ICCTF tengah melaksanakan kegiatan pengembangan Blue Carbon Program. Program ini bertujuan membangun pemahaman, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan pengelolaan terhadap ekosistem blue carbon (khususnya mangrove dan lamun) untuk mengurangi perubahan iklim dan mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir secara berkelanjutan.
“Para pihak yang hadir pun sepakat untuk terus menjaga kondisi mangrove ini agar tetap alami dan mendorong masyarakat sekitar mengembangkan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya rencana pengembangan program blue carbon di kawasan ini, akan membuat ekosistem pesisir tetap lestari dan berkelanjutan,” urai Tonny.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan target yang harus dicapai Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tahun 2020, sebesar 26% dan meningkat menjadi 29% di tahun 2030. Target ini melibatkan penurunan emisi karbon dari berbagai sektor, yaitu kehutanan 17,2%; energi 11%; limbah 0,32%; pertanian 0,13%; serta sektor industri dan transportasi 0,11%.
“Kami mengajak masyarakat sekitar kawasan untuk bersama-sama berkomitmen dalam mengkonservasi ekosistem mangrove yang masih alami, dan juga mengidentifikasi potensi pemberdayaan masyarakat sekitar untuk pengelolaan kawasan mangrove yang berkelanjutan,” kata Tonny.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melalui ICCTF tengah melaksanakan kegiatan pengembangan Blue Carbon Program. Program ini bertujuan membangun pemahaman, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan pengelolaan terhadap ekosistem blue carbon (khususnya mangrove dan lamun) untuk mengurangi perubahan iklim dan mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir secara berkelanjutan.
“Para pihak yang hadir pun sepakat untuk terus menjaga kondisi mangrove ini agar tetap alami dan mendorong masyarakat sekitar mengembangkan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya rencana pengembangan program blue carbon di kawasan ini, akan membuat ekosistem pesisir tetap lestari dan berkelanjutan,” urai Tonny.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan target yang harus dicapai Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tahun 2020, sebesar 26% dan meningkat menjadi 29% di tahun 2030. Target ini melibatkan penurunan emisi karbon dari berbagai sektor, yaitu kehutanan 17,2%; energi 11%; limbah 0,32%; pertanian 0,13%; serta sektor industri dan transportasi 0,11%.
(nth)
tulis komentar anda