Terkubur Longsor, 10 Pekerja Tambang Emas Berasal dari Jawa Barat
Kamis, 19 November 2020 - 21:58 WIB
KOTAWARINGIN BARAT - Camat Arut Utara, Muhammad Ikhsan mengungkap kronologi musibah 10 penambang emas ilegal di kawasan Sei Seribu, Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah (Kalteng) tertimbun longsor di dalam lubang tambang. Dia menyebut para korban berasal dari Jawa Barat.
"Ada laporan dari pihak Kelurahan jika terjadi musibah terhadap 10 penambang emas oleh warga asal Jawa Barat. Selanjutnya saya langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) yang berada di Sungai Seribu RT 06 Kelurahan Pangkut,” ujar Ikhsan kepada MNC Media, Kamis (19/11/2020) malam. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)
Dia menjelaskan, di TKP didapati rombongan penambang emas yang melakukan penggalian dengan kedalaman saat ini sudah mencapai 65 meter. "Jumlah penambang rakyat ini awalnya terdiri dari 12 orang," ujarnya. (Baca juga: 10 Penambang Emas Ilegal Terkubur Longsor di Kedalaman 60 Meter)
Ikhsan menjelaskan bahwa pada Kamis, 19 November 2020 sekitar pukul 08.00 WIB seperti biasa rombongan yang terbiasa turun menggali sebanyak 12 orang. "Mereka tidak bareng pada waktu turun ke lubang akan tetapi dibagi ada yang duluan ada pula yang belakangan," katanya.
Ia melanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB, 10 orang yang sudah masuk sebelumnya tak bisa naik lantaran lubang tambang mengalami longsor. "Dua orang yang mau menyusul turun mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri," ujarnya.
Hingga Kamis (19/11/2020) malam, Camat Arut Utara, TNI Polri dan seluruh penambang membantu evakuasi dengan cara menguras lubang tambang dengan menggunakan 4 unit mesin penyedot air.
"Saat ini ke 10 korban belum diketahui nasibnya. Saya juga sudah menghubungi Kepada BPBD Kotawaringin Barat dan malam ini diperkirakan bantuan akan datang pada pukul 22.00 WIB-23.00 WIB," ujarnya.
"Ada laporan dari pihak Kelurahan jika terjadi musibah terhadap 10 penambang emas oleh warga asal Jawa Barat. Selanjutnya saya langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) yang berada di Sungai Seribu RT 06 Kelurahan Pangkut,” ujar Ikhsan kepada MNC Media, Kamis (19/11/2020) malam. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)
Dia menjelaskan, di TKP didapati rombongan penambang emas yang melakukan penggalian dengan kedalaman saat ini sudah mencapai 65 meter. "Jumlah penambang rakyat ini awalnya terdiri dari 12 orang," ujarnya. (Baca juga: 10 Penambang Emas Ilegal Terkubur Longsor di Kedalaman 60 Meter)
Ikhsan menjelaskan bahwa pada Kamis, 19 November 2020 sekitar pukul 08.00 WIB seperti biasa rombongan yang terbiasa turun menggali sebanyak 12 orang. "Mereka tidak bareng pada waktu turun ke lubang akan tetapi dibagi ada yang duluan ada pula yang belakangan," katanya.
Ia melanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB, 10 orang yang sudah masuk sebelumnya tak bisa naik lantaran lubang tambang mengalami longsor. "Dua orang yang mau menyusul turun mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri," ujarnya.
Hingga Kamis (19/11/2020) malam, Camat Arut Utara, TNI Polri dan seluruh penambang membantu evakuasi dengan cara menguras lubang tambang dengan menggunakan 4 unit mesin penyedot air.
"Saat ini ke 10 korban belum diketahui nasibnya. Saya juga sudah menghubungi Kepada BPBD Kotawaringin Barat dan malam ini diperkirakan bantuan akan datang pada pukul 22.00 WIB-23.00 WIB," ujarnya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda