SIMFONIS, Cara Cerdas Akses Informasi untuk Pelaku IKM
Rabu, 18 November 2020 - 15:15 WIB
PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Ketua Dekranasda Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru meluncurkan sistem informasi online IKM Sumsel (SIMFONIS) sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang terdampak Pandemi Covid-19 di Griya Agung Palembang, Selasa (17/11/2020).
Turut mendampingi Wakil Gubernur, H Mawardi Yahya, Dirut BSB, Achmad Syamsudin, Komandan Korem (Danrem) 044/ Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Akhmad Najib,
Dalam kesempatan itu, HD katakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan stimulan untuk meningkatkan kreativitas baik dari aspek kualitas dan kuantitas dari para pelaku IKM. Sedangkan HD juga mnegapresiasi SIMFONIS yang digagas Diperind sebagai cara cerdas untuk memudahkan informasi untuk berbagai komunitas pelaku IKM
"Dengan sistem informasi kepada para pedagang dapat mengakses harga dan jenis komoditas dengan harga dan komoditas yang belum berubah, dan terupdate. Namun saya minta setelah launching ini harus diisi dengan informasi yang jelas dengan data yang diinput secara berkala dan terupdate," katanya.
"SIMFONIS untuk memberikan kemudahan menginput komiditasnya apa melalui admin dan buyer dapat mengakses barang-barang kebutuhan melalui IKM dan harapan saya ada tambahan menu untuk bertransaksi untuk menghindari transaksi tunai. Ditengah pandemi covid-19, kita berupaya mencari inovasi mencari jalan keluar agar kita tegap survive apapun bidang profesi kita," tuturnya
HD meminta dalam prosesnya, HD meminta semua pihak terkait untuk sama-sama bertanggung jawab dan berkesinambungan agar terbangun ekosistem yang tidak putus. Menurutnya, IKM bermakna sektor usaha dengan permodalan dan skala yang kecil, sehingga perlu diperhatikan karena yang kecil adalah suatu hal mendasar yang harus dijaga.
"Di masa pandemi ini, saya minta para pelaku IKM untuk terus menumbuhkan inovasinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama dari semua pihak baik dari pemerintah maupun dari pelaku IKM itu sendiri. Selain itu, IKM UMKM perlu disentuh oleh 3 aspek, yaitu permodalan, keterampilan, dan market," pungkasnya.
HD mengatakan bahwa masyarakat yang sebagai pelaku usaha perlu dibuat menjadi bankabel yaitu mengerti proses perbankan untuk menunjang usaha. Kemudian dari sisi keterampilan dapat didapatkan melalui pelatihan-pelatihan melalui sinergitas dengan disnaker. Kemudian pemasaran dapat ditunjang dengan adanya aplikasinya kemudian pemasaran yang dilakukan melalui semua flatform.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Kadis Perindustrian, Hj Ernila Rizar, MM, katakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya saing IKM Sumsel dan implementasi kisi pembangunan Sumsel yakni membangun Sumsel yang ekonomi kemasyarakatan berbasis teknoligi di seluruh masyarakat Sumsel.
"Dengan adanya kegiatan ini kita juga ingin memberikan kemudahan mengetahui program pemerintah khususnya pembinaan IKM dan layanan-layanan yang diberikan Pemprov Sumsel sekaligus memberdayakan industri kecil dan menengah di Sumsel," katanya.
Menurutnya SIMFONIS dapat membantu mendata unit usaha melalui pengisian data dari kab/kota serta 70 komunitas melalui sistem aplikasi datanyang komprehensif dan teruptodate sekaligus menginformasikan layanan yang diberikan Pemprov Sumsel melalui disperind. Kemudian bantuan yang diberikan adalah berupa peralatan yang dapat menunjang proses usaha pelaku IKM seperti peralatan masak dan mesin.
Turut hadir Anggota DPR RI, Hj Percha Leanpuri, Anggota DPRD Sumsel, Muhammad Yaser, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Prof Edwar Juliartha dan Para Kepala OPD.
Turut mendampingi Wakil Gubernur, H Mawardi Yahya, Dirut BSB, Achmad Syamsudin, Komandan Korem (Danrem) 044/ Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Akhmad Najib,
Dalam kesempatan itu, HD katakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan stimulan untuk meningkatkan kreativitas baik dari aspek kualitas dan kuantitas dari para pelaku IKM. Sedangkan HD juga mnegapresiasi SIMFONIS yang digagas Diperind sebagai cara cerdas untuk memudahkan informasi untuk berbagai komunitas pelaku IKM
"Dengan sistem informasi kepada para pedagang dapat mengakses harga dan jenis komoditas dengan harga dan komoditas yang belum berubah, dan terupdate. Namun saya minta setelah launching ini harus diisi dengan informasi yang jelas dengan data yang diinput secara berkala dan terupdate," katanya.
"SIMFONIS untuk memberikan kemudahan menginput komiditasnya apa melalui admin dan buyer dapat mengakses barang-barang kebutuhan melalui IKM dan harapan saya ada tambahan menu untuk bertransaksi untuk menghindari transaksi tunai. Ditengah pandemi covid-19, kita berupaya mencari inovasi mencari jalan keluar agar kita tegap survive apapun bidang profesi kita," tuturnya
HD meminta dalam prosesnya, HD meminta semua pihak terkait untuk sama-sama bertanggung jawab dan berkesinambungan agar terbangun ekosistem yang tidak putus. Menurutnya, IKM bermakna sektor usaha dengan permodalan dan skala yang kecil, sehingga perlu diperhatikan karena yang kecil adalah suatu hal mendasar yang harus dijaga.
"Di masa pandemi ini, saya minta para pelaku IKM untuk terus menumbuhkan inovasinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama dari semua pihak baik dari pemerintah maupun dari pelaku IKM itu sendiri. Selain itu, IKM UMKM perlu disentuh oleh 3 aspek, yaitu permodalan, keterampilan, dan market," pungkasnya.
HD mengatakan bahwa masyarakat yang sebagai pelaku usaha perlu dibuat menjadi bankabel yaitu mengerti proses perbankan untuk menunjang usaha. Kemudian dari sisi keterampilan dapat didapatkan melalui pelatihan-pelatihan melalui sinergitas dengan disnaker. Kemudian pemasaran dapat ditunjang dengan adanya aplikasinya kemudian pemasaran yang dilakukan melalui semua flatform.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Kadis Perindustrian, Hj Ernila Rizar, MM, katakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya saing IKM Sumsel dan implementasi kisi pembangunan Sumsel yakni membangun Sumsel yang ekonomi kemasyarakatan berbasis teknoligi di seluruh masyarakat Sumsel.
"Dengan adanya kegiatan ini kita juga ingin memberikan kemudahan mengetahui program pemerintah khususnya pembinaan IKM dan layanan-layanan yang diberikan Pemprov Sumsel sekaligus memberdayakan industri kecil dan menengah di Sumsel," katanya.
Menurutnya SIMFONIS dapat membantu mendata unit usaha melalui pengisian data dari kab/kota serta 70 komunitas melalui sistem aplikasi datanyang komprehensif dan teruptodate sekaligus menginformasikan layanan yang diberikan Pemprov Sumsel melalui disperind. Kemudian bantuan yang diberikan adalah berupa peralatan yang dapat menunjang proses usaha pelaku IKM seperti peralatan masak dan mesin.
Turut hadir Anggota DPR RI, Hj Percha Leanpuri, Anggota DPRD Sumsel, Muhammad Yaser, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Prof Edwar Juliartha dan Para Kepala OPD.
(alf)
tulis komentar anda