Oknum Pendukung Danny-Fatma Diduga Kembali Lakukan Aksi Premanisme
Sabtu, 14 November 2020 - 22:31 WIB
Empat orang pengawal atau penjaga vila milik Danny Pomanto itu, lanjutnya tanpa rasa perikemanusiaan menyeret korban yang adalah seorang ibu yang lemah. Menurut Pepy, korban bersama anak kecilnya mengalami tekanan psikologis yang membuat korban bersama anaknya trauma dan ketakutan.
"Namanya ibu-ibu apalagi ada anak kecilnya diperlakukan seperti pencuri pasti dia syok dan trauma. HP-nya dirampas kemudian diperiksa semua histori panggilan siapa-siapa yang dihubungi. Korban juga dicaci maki di hadapan banyak orang, yang sangat disayangkan ada banyak orang di sana tetapi tidak ada juga yang tengahi, hanya dilihatin," jelasnya lagi sambil menambahkan bahwa korban menjalani visum et repertum di RS Salenwangan, Maros.
Dia mengatakan, Apakah wajar ibu-ibu diperlakukan seperti itu, dia seorang ibu-ibu bersama anak kecilnya diseret sama empat orang laki-laki berbadan kekar. "Saya sebagai koordinator kecamatan harus membela tim saya, tetapi kami tidak arogan, kami tetap menempuh jalur hukum," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Pepy tengah mendampingi korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Maros. Pasalnya, pasca kejadian korban bersama anaknya trauma. Atas kejadian itu juga, ibu korban, Raja Lawang yang juga merupakan Ketua RT di RW 4 BTN Mangga III Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya tidak mengikuti pertemuan tersebut dan langsung kembali ke rumahnya sambil menunggu proses hukum.
"Namanya ibu-ibu apalagi ada anak kecilnya diperlakukan seperti pencuri pasti dia syok dan trauma. HP-nya dirampas kemudian diperiksa semua histori panggilan siapa-siapa yang dihubungi. Korban juga dicaci maki di hadapan banyak orang, yang sangat disayangkan ada banyak orang di sana tetapi tidak ada juga yang tengahi, hanya dilihatin," jelasnya lagi sambil menambahkan bahwa korban menjalani visum et repertum di RS Salenwangan, Maros.
Dia mengatakan, Apakah wajar ibu-ibu diperlakukan seperti itu, dia seorang ibu-ibu bersama anak kecilnya diseret sama empat orang laki-laki berbadan kekar. "Saya sebagai koordinator kecamatan harus membela tim saya, tetapi kami tidak arogan, kami tetap menempuh jalur hukum," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Pepy tengah mendampingi korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Maros. Pasalnya, pasca kejadian korban bersama anaknya trauma. Atas kejadian itu juga, ibu korban, Raja Lawang yang juga merupakan Ketua RT di RW 4 BTN Mangga III Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya tidak mengikuti pertemuan tersebut dan langsung kembali ke rumahnya sambil menunggu proses hukum.
(agn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda