Polisi Sulit Identifikasi Pelaku Pembakaran Pos Beratribut Paslon di Makassar
Jum'at, 13 November 2020 - 15:44 WIB
MAKASSAR - Jajaran Kepolisian masih terkendala mengidentifikasi pelaku pembakaran pos beratribut salah satu pasangan calon (paslon) di Pilwalkot Makassar yang terletak di Jalan Maipa Kecamatan Ujung Pandang, Selasa, (10/11/2020) lalu.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus khaerul mengatakan, dugaan awal pos yang terpajang spanduk paslon nomor urut 1, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) sengaja dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Untuk mengungkap dalang di balik pembakaran pos kata Agus pihaknya bekerjasama dengan Resmob Polda Sulsel.
Namun beberapa alat bukti masih diperlukan guna mengungkap pelaku yang ditaksir berjumlah enam orang. Kendala lain kata Agus adalah saksi, orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian perkara.
"CCTV masih kita analisa, karena belum semuanya diambil (CCTV), banyak yang tidak mau serahkan di sekitar lokasi. Saksi-saksi sudah delapan, itu juga kendala karena saksi hanya muncul setelah kejadian (sudah terbakar), jadi mereka tidak tahu," kata Agus kepada Sindonews, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya Kapolsek Ujung Pandang AKP Bagas Sancoyoning Aji mengaku sempat ada dua orang pria yang dicurigai bagian dari pembakar. Namun setelah diinterogasi mereka berhenti di depan TKP karena melihat kerumunan warga.
“Inisial Sf dan Aj. Mereka ini habis pulang dari minum-minum di sekitar Metro Tanjung Bunga, melintas di dekat lokasi. Melihat api mereka berhenti. Tapi mau dipukul sama warga, kaburlah mereka. Motornya kami sita, tapi sejauh pemeriksaan mereka bukan pelaku pembakaran,” papar dia.
Dugaan pembakaran diperkuat dengan ditemukannya dua botol diyakini sebagai bekas bom molotov. Sisa-sisa bekas kebakaran juga tengah diteliti Tim Inafis Polrestabes Makassar.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus khaerul mengatakan, dugaan awal pos yang terpajang spanduk paslon nomor urut 1, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) sengaja dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Untuk mengungkap dalang di balik pembakaran pos kata Agus pihaknya bekerjasama dengan Resmob Polda Sulsel.
Namun beberapa alat bukti masih diperlukan guna mengungkap pelaku yang ditaksir berjumlah enam orang. Kendala lain kata Agus adalah saksi, orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian perkara.
"CCTV masih kita analisa, karena belum semuanya diambil (CCTV), banyak yang tidak mau serahkan di sekitar lokasi. Saksi-saksi sudah delapan, itu juga kendala karena saksi hanya muncul setelah kejadian (sudah terbakar), jadi mereka tidak tahu," kata Agus kepada Sindonews, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya Kapolsek Ujung Pandang AKP Bagas Sancoyoning Aji mengaku sempat ada dua orang pria yang dicurigai bagian dari pembakar. Namun setelah diinterogasi mereka berhenti di depan TKP karena melihat kerumunan warga.
“Inisial Sf dan Aj. Mereka ini habis pulang dari minum-minum di sekitar Metro Tanjung Bunga, melintas di dekat lokasi. Melihat api mereka berhenti. Tapi mau dipukul sama warga, kaburlah mereka. Motornya kami sita, tapi sejauh pemeriksaan mereka bukan pelaku pembakaran,” papar dia.
Dugaan pembakaran diperkuat dengan ditemukannya dua botol diyakini sebagai bekas bom molotov. Sisa-sisa bekas kebakaran juga tengah diteliti Tim Inafis Polrestabes Makassar.
tulis komentar anda