4 Mentri Saksikan Simulasi Penyelamatan Wisatawan Tenggelam di Labuan Bajo
Kamis, 12 November 2020 - 23:59 WIB
LABUAN BAJO - Sebuah kapal yang memuat wisatawan terbakar di Perairan Labuan Bajo , Kamis (12/11/2020). Tim gabungan yang terdiri dari Anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Unsur TNI – Polri pun langsung melakukan menyelamatkan.
Aksi penyelamatan yang dilakukan tim gabungan ini merupakan bagian dari kegiatan Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Nasional yang diinisiasi oleh Badan Otorita Pariwisata Flores Labuan Bajo (BOPLBF) berkoordinasi dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam aksi penyelematan itu, tim gabungan melibatkan dua unit helikopter milik Basarnas, 2 Helikopter milik BNPB, Kapal Cepat milik TNI-Polri serta Ambulance milik RSUD Komodo. (Baca Juga: Ini Saran Wamen Angela untuk Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo)
Kegiatan simulasi ini pun disaksikan empat menteri di antaranya, Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (MenkoMarves), Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Subandio, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johny Gerald Plate.
Selain mentri, juga disaksikan Duta - Duta Besar Negara Sahabat, Kepala Basarnas, Bagus Puruhito, Kepala BNPB, Doni Monardo, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Kabarharkam Polri, Komjen Pol, Agus Andrianto, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Kapolda NTT, Irjen Pol. Lotharia Latif serta Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula.
Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan dalam penyampaiannya seusai gelaran Simulasi menjelaskan, proses simulasi ini nantinya juga akan diterapkan di daerah Pariwisata Super Prioritas lainnya.
“Saat ini Indonesia makin tertib dan makin detail serta makin padu kerjanya. Ada lima daerah Super Turis Destinasi, kita ingin semua Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, maupun Bencana, Kita siapkan. Simulasi Ini satu contoh yang bagus buat kita semua. Indonesia telah berubah,” ujar Luhut. (Baca Juga: Didukung 23 K/L, Pemerintah Gelar Simulasi Protokol 3K di Destinasi Pariwisata Prioritas)
Sementara itu, Menparekraf, Wishnutama menyampaikan, gelaran Simulasi tanggap darurat di Labuan Bajo merupakan pilot project yang melibatkan kerja sama 23 kementrian dan lembaga dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Untuk buat pariwisata itu maju kata dia, bukan hanya infrastruktur, bukan hanya keindahan alam, tetapi juga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
Dan ini untuk pertama kalinya dilakukan persiapan atau SOP atau protokol Kesehatan Keselamatan dan Keamanan yang secara terintegrasi dengan berbagai lembaga yang mendukung. “Ini saya rasa hal yang sangat penting untuk menuju pariwisata yang berkualitas. Ini harus kita dukung terus dan akan kita lakukan di Destinasi Pariwisata yang lain,” kata Menteri Wishnu. (Baca Juga: Menparekraf Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan saat Libur Panjang)
Rasa optimistis juga disampaikan oleh Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina. Menurutnya, simulasi tanggap darurat dan bencana diharapkan mampu memberikan kepastian bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Penerapan protokol CHSE disetiap Destinasi Prioritas ini nanti mampu menjamin keamanan, Kesehatan dan Keselamatan para wisatawan. Pasca pandemi ini orang akan memiliki preferensi khusus berbeda terkait Pariwisata. Dan yang menjadi persyaratan utama apakah lokasi tersebut Sehat, Aman dan Nyaman untuk mereka hadir.
“Penerapan Protokol CHSE (Clean, Health and Safety Environment) ini adalah untuk memastikan bahwa wisatawan tau Destinasi Labuan Bajo ini sudah siap dan aman untuk mereka kunjungi. Dan tentunya itu akan menjadi nilai tambah buat kita di sini, karena orang akan memilih Labuan Bajo karena mereka percaya mereka akan selamat dan aman disini,” tandasnya.
Aksi penyelamatan yang dilakukan tim gabungan ini merupakan bagian dari kegiatan Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Nasional yang diinisiasi oleh Badan Otorita Pariwisata Flores Labuan Bajo (BOPLBF) berkoordinasi dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam aksi penyelematan itu, tim gabungan melibatkan dua unit helikopter milik Basarnas, 2 Helikopter milik BNPB, Kapal Cepat milik TNI-Polri serta Ambulance milik RSUD Komodo. (Baca Juga: Ini Saran Wamen Angela untuk Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo)
Kegiatan simulasi ini pun disaksikan empat menteri di antaranya, Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (MenkoMarves), Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Subandio, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johny Gerald Plate.
Selain mentri, juga disaksikan Duta - Duta Besar Negara Sahabat, Kepala Basarnas, Bagus Puruhito, Kepala BNPB, Doni Monardo, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Kabarharkam Polri, Komjen Pol, Agus Andrianto, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Kapolda NTT, Irjen Pol. Lotharia Latif serta Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula.
Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan dalam penyampaiannya seusai gelaran Simulasi menjelaskan, proses simulasi ini nantinya juga akan diterapkan di daerah Pariwisata Super Prioritas lainnya.
“Saat ini Indonesia makin tertib dan makin detail serta makin padu kerjanya. Ada lima daerah Super Turis Destinasi, kita ingin semua Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, maupun Bencana, Kita siapkan. Simulasi Ini satu contoh yang bagus buat kita semua. Indonesia telah berubah,” ujar Luhut. (Baca Juga: Didukung 23 K/L, Pemerintah Gelar Simulasi Protokol 3K di Destinasi Pariwisata Prioritas)
Sementara itu, Menparekraf, Wishnutama menyampaikan, gelaran Simulasi tanggap darurat di Labuan Bajo merupakan pilot project yang melibatkan kerja sama 23 kementrian dan lembaga dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Untuk buat pariwisata itu maju kata dia, bukan hanya infrastruktur, bukan hanya keindahan alam, tetapi juga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
Dan ini untuk pertama kalinya dilakukan persiapan atau SOP atau protokol Kesehatan Keselamatan dan Keamanan yang secara terintegrasi dengan berbagai lembaga yang mendukung. “Ini saya rasa hal yang sangat penting untuk menuju pariwisata yang berkualitas. Ini harus kita dukung terus dan akan kita lakukan di Destinasi Pariwisata yang lain,” kata Menteri Wishnu. (Baca Juga: Menparekraf Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan saat Libur Panjang)
Rasa optimistis juga disampaikan oleh Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina. Menurutnya, simulasi tanggap darurat dan bencana diharapkan mampu memberikan kepastian bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Penerapan protokol CHSE disetiap Destinasi Prioritas ini nanti mampu menjamin keamanan, Kesehatan dan Keselamatan para wisatawan. Pasca pandemi ini orang akan memiliki preferensi khusus berbeda terkait Pariwisata. Dan yang menjadi persyaratan utama apakah lokasi tersebut Sehat, Aman dan Nyaman untuk mereka hadir.
“Penerapan Protokol CHSE (Clean, Health and Safety Environment) ini adalah untuk memastikan bahwa wisatawan tau Destinasi Labuan Bajo ini sudah siap dan aman untuk mereka kunjungi. Dan tentunya itu akan menjadi nilai tambah buat kita di sini, karena orang akan memilih Labuan Bajo karena mereka percaya mereka akan selamat dan aman disini,” tandasnya.
(nic)
tulis komentar anda